Rusia Menguji Drone Bawah Laut yang Akan Mencari dan Mengusir Kapal Selam Musuh
Biro Desain Rubin Saint Petersburg mengumumkan sedang menguji drone bawah laut yang mampu mencari dan mengusir kapal selam musuh dari perairan Rusia
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Biro Desain Rubin Saint Petersburg mengumumkan sudah merancang dan memproduksi drone bawah laut untuk mencari dan mengawal kapal selam musuh keluar dari perairan Rusia. Drone tersebut kini memasuki tahap pengujian.
Seorang perwakilan perusahaan menyebutkan bahwa drone tersebut sudah berada di laut, dan sedang menjalani rangkaian pengujian.
“Tidak seperti kapal selam, robot juga dapat menggunakan metode tanpa terdeteksi untuk mencari musuh, seperti hidroakustik aktif,” kata perwakilan tersebut pada Forum Internasional Militer 2021, yang berlangsung di luar Moskow, pekan lalu.
"Tentu saja, menghancurkan kendaraan yang ukurannya kecil dan mudah bergerak ini akan sulit dan tidak menguntungkan secara ekonomi,” ujarnya, seperti dilansir dari Russia Today.
Drone tak berawak ini akan digunakan untuk mencari dan melacak kapal selam musuh.
Baca juga: Jepang akan Buat Sistem Pemetaan Bencana Menggunakan Drone
Baca juga: Drone AS Ledakkan Mobil ISIS-K: Amerika Selidiki Kemungkinan Korban Warga Sipil
"Pilihan lain adalah membuat kapal yang sangat besar, dengan cadangan energi yang besar dan kemampuan deteksi yang canggih. Mereka sudah dibangun dan diuji," lanjut perwakilan tersebut.
Rubin disebutkan berpengalaman membangun kapal selam tak berawak.
Pada 2019, Vityaz-D adalah kendaraan mandiri pertama yang menyelam ke dasar Palung Mariana, titik terdalam laut.
Awal tahun ini, Rubin mengungkapkan telah memproduksi kapal patroli Rusia pertama dengan kemampuan menyelam untuk dijual di pasar luar negeri.
"Rubin mempersembahkan modifikasi pertama dari kapal patroli yang bisa menyelam, yang menggabungkan keunggulan kapal selam dan kapal patroli permukaan," kata kantor persnya.
Baca juga: Polisi Malaysia Pakai Drone Untuk Periksa Suhu Tubuh Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
Baca juga: Penggunaan Drone di Jepang Lebih Banyak Lagi Dilakukan Dalam Pengusutan Kecelakaan
Lacak Ranjau Dasar Laut
Dari forum yang sama, kantor berita TASS melaporkan bahwa The Sea Underwater Weapon — Gidropribor Company (terintegrasi ke dalam Tactical Missiles Corporation) meluncurkan drone bawah air yang mampu mengamati dasar laut, termasuk melacak ranjau dasar laut.
Drone ini mampu beroperasi secara mandiri di bawah laut selama tiga bulan.
Deskripsi dan spesifikasi drone ini menyebutkan bahwa drone pembawa berbagai perangkat mengapung hidrofisik ini digunakan dalam system survei, pengintaian, dan perang elektronik di lingkungan bawah laut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.