Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Afghanistan Dipaksa Menikah Dadakan di Luar Bandara Kabul Agar Bisa Melarikan Diri

Sejumlah wanita Afghanistan dipaksa menikah dadakan di luar Bandara Kabul agar bisa melarikan diri dari negara itu

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Wanita Afghanistan Dipaksa Menikah Dadakan di Luar Bandara Kabul Agar Bisa Melarikan Diri
AFP
Wanita Afghanistan berjalan melewati seorang pejuang Taliban di sepanjang jalan di Kabul pada Kamis (2/9 2021) 

TRIBUNNEWS.COM – Pengambilalihan Taliban atas Afghanistan menyisakan cerita miris. Sejumlah wanita Afghanistan mengaku dipaksa menikah di luar Bandara Kabul agar bisa melarikan diri.

Cerita pelarian anak perempuan dan wanita Afghanistan ini didapat saat mereka berada di tempat penampungan sementara di negara ketiga setelah meninggalkan Afghanistan.

CNN mengutip dua sumber yang mengetahui hal ini, saat menangani pengungsi perempuan dari Afghanistan yang ditampung sementara di Uni Emirat Arab.

Sumber tersebut menyebutkan bahwa para pejabat Amerika Serikat yang menangani pengungsi ini melaporkan ke Departemen Luar Negeri AS bahwa  anak perempuan Afghanistan dipaksa menikah agar bisa memenuhi syarat untuk evakuasi bisa bisa melarikan diri dari Taliban.

Ada pula wanita Afghan yang tiba di tempat penampungan itu bersama lelaki yang menyamar sebagai suaminya.

Baca juga: Dari 700 Jurnalis Wanita, Tak Lebih dari 100 yang Masih Bekerja saat Taliban Ambil Alih Afghanistan

Baca juga: Taliban Andalkan Pendanaan dari China Untuk Pulihkan Ekonomi, Dukung Jalur Sutra Baru

CNN melaporkan bahwa belum jelas seberapa luas masalah ini, tetapi hal itu telah memicu kekhawatiran bagi diplomat AS di Uni Emirat Arab untuk melapor ke negaranya.

Sumber tersebut mengatakan bahwa beberapa wanita dan gadis Afghanistan yang ditempatkan di salah satu pusat evakuasi di UEA melaporkan bahwa keluarga mereka telah memaksa mereka menikah di luar bandara di Kabul.

Berita Rekomendasi

Dalam beberapa kasus yang dilaporkan, keluarga membayar ribuan dolar kepada pria yang memenuhi syarat untuk evakuasi untuk menikah atau berpura-pura sebagai suami bagi wanita untuk melarikan diri.

Salah satu sumber CNN mengatakan  bahwa diplomat AS di UEA akan memandu petugas di pusat penampungan untuk mengidentifikasi perempuan atau wanita yang menjadi korban perdagangan manusia.

Sementara sumber lain menyebutkan Deplu AS berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertahanan untuk menangani ini.

Baca juga: Taliban Menyerang Kelompok Perlawanan di Lembah Panjshir Setelah Perundingan Gagal

Baca juga: Afghanistan: Cerita orang-orang yang gagal melarikan diri dari Taliban

CNN melaporkan telah menghubungi Deplu AS untuk meminta tanggapan tentang kejadian ini.

Amerika Serikat mengandalkan negara ketiga sebagai tempat transit setelah meninggalkan Kabul.

sebelum warga Afghanistan diterbangkan ke AS atau negara lain.

Di lokasi transit itu, warga Afghanistan ini diproses dan diperiksa sebelum diterbangkan ke Amerika Serikat atau negara lain.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas