Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Dikabarkan Datangi Rumah ke Rumah, Cari Warga Amerika di Afghanistan

Ia mengatakan, milisi Taliban mendatangi mereka dari pintu ke pintu, mencoba melihat apakah ada orang yang memiliki paspor biru.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Taliban Dikabarkan Datangi Rumah ke Rumah, Cari Warga Amerika di Afghanistan
AFP
Wanita Afghanistan berjalan melewati seorang pejuang Taliban di sepanjang jalan di Kabul pada Kamis (2/9 2021) 

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Seorang warga negara Amerika Serikat (AS), penduduk asli California, bernama Nasria yang tengah hamil, terbang ke Afganistan pada Juni lalu untuk mengunjungi keluarga dan menikah.

Pada awal September 2021, ia tetap menjadi salah satu dari sekitar 200 orang warga AS yang tertinggal di Afganistan pasca penarikan pasukan AS yang kacau.

Sekarang, setelah militer AS pergi, Taliban memburu orang-orang Amerika yang tersisa.

Hal itu ia katakan kepada Voice of America.

"Saya berpikir, apakah saya akan berhasil pulang? Apakah saya akan berkhir di sini? Apakah saya akan mati di sini? Apakah yang akan terjadi?" ujar Nasri yang meminta untuk ditulis hanya nama depannya untuk alasan keamanan, seperti dilansir Foxnews.

Ia mengatakan, milisi Taliban mendatangi mereka dari pintu ke pintu, mencoba melihat apakah ada orang yang memiliki paspor biru.

Baca juga: Berita Foto : Peristiwa Langka Protes Perempuan Afghanistan

Pekan lalu, Darrell Issa, seorang yang bekerja untuk menyelamatkan orang AS yang tersisa di Afganistan mengatakan, bahwa Nasria telah ditendang di perut oleh pejuang Taliban.

Berita Rekomendasi

"Siapa pun yang mengatakan tidak ada orang yang terdampar itu salah," kata Issa.

Ketika Afganistan jatuh dalam kekuasaan Taliban, Nasria dan suaminya, seorang warga negara Afganistan bergegas ke bandara Kabul yang penuh sesak dan kacau untuk mengungsi.

Perempuan Afghanistan ikut serta dalam pawai protes untuk hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban di pusat kota Kabul pada 3 September 2021. AFP/HOSHANG HASHIMI
Perempuan Afghanistan ikut serta dalam pawai protes untuk hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban di pusat kota Kabul pada 3 September 2021. AFP/HOSHANG HASHIMI (AFP/HOSHANG HASHIMI)

Ia dan suaminya mencoba menuju lokasi yang ditentukan selama 12 hingga 13 jam tetapi Taliban memblokir mereka dengan todongan senjata bahkan ketika dia menunjukkan paspor AS-nya kepada mereka.

Bahkan ketika mereka terus berjalan, pasukan Taliban menembak tepat di dekat kakinya dan menyuruh mereka kembali atau mereka akan ditembak.

Meskipun waktu itu, suaminya, seorang warga Afganistan memohon kepada Taliban untuk membiarkannya pergi tanpa dia, tetap saja Taliban menolak.

Babak baru Afghanistan

Hanya beberapa jam setelah Mayor Jendral Chris Donahue menaiki pesawat evakusi sebagai serdadu terakhir Amerika Serikat yang meninggalkan Kabul akhir pekan lalu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengumumkan pihaknya "menginginkan hubungan baik dengan AS dan dunia,” kata dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas