Lockdown Tidak Efektif, Filipina akan Terapkan Kebijakan Pembatasan Mirip di Indonesia?
Perekonomian negara di Asia Tenggara itu dikhawatirkan semakin terpuruk jika terus menerus menerapkan lockdown.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNNEWS.COM, MANILA - Filipina termasuk satu negara di Asia Tenggara yang kerap memberlakukan kebijakan lockdown jika kasus Covid-19 melonjak lagi.
Namun setelah beberapa kali diberlakukan Filipina kini menyerah.
Filipina akan mencabut lockdown di ibu kota Manila pekan ini.
Meskipun kasus harian Covid-19 di negara itu justru naik dua kali lipat dibandingkan awal pemberlakuan lockdown.
Perekonomian negara di Asia Tenggara itu dikhawatirkan semakin terpuruk jika terus menerus menerapkan lockdown.
Sebagai gantinya, Filipina akan menguji coba lockdown lokal atau pembatasan dalam beberapa kegiatan masyarakat untuk membangkitkan kembali perekonomian.
Kabarnya pembatasan ini nantinya mirip yang dilakukan di Indonesia seperti PSBB atau PPKM yang pernah dan sedang diberlakukan di Indonesia.
Keputusan pencabutan lockdown tersebut disampaikan juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, pada Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Malaysia Heran Kasus Covid-19 Indonesia Turun Lebih Cepat Padahal Malaysia Kerap Berlakukan Lockdown
Lebih dari 13 juta warga Manila di-lockdown sejak 6 Agustus, di tengah rekor lonjakan kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Delta.
Langkah untuk mencabut lockdown Manila dimulai pada Rabu (8/9/2021), tetapi ini justru terjadi saat kasus virus corona harian naik dua kali lipat.
Dalam tiga hari terakhir kasus Covid-19 di Filipina bertambah di atas 20.000 per hari.
Ini membebani rumah sakit yang sudah tertekan akibat kekurangan perawat.
"Penguncian lokal akan diujicobakan di Metro Manila," kata Roque, seraya menjelaskan bahwa perumahan, gedung-gedung, atau jalan juga bisa terdampak.
"Ini sama saja dengan lockdown total jika Anda terdampak pada penguncian granular (lokal)- bahkan makanan akan dikirimkan kepada Anda."