Taliban Dituding Tembak Mati Polisi Wanita yang Hamil 8 Bulan di Depan Suami
Militan Taliban di Afghanistan menembak mati seorang polisi wanita di sebuah ibu kota provinsi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AFGHANISTAN - Militan Taliban di Afghanistan menembak mati seorang polisi wanita di sebuah ibu kota provinsi.
Demikian penuturan sejumlah saksi mata kepada BBC.
Perempuan itu, yang oleh media lokal dilaporkan bernama Banu Negar, tewas di depan para kerabatnya di rumah keluarga di Firozkoh, ibu kota provinsi Ghor, Afghanistan bagian tengah.
Pembunuhan ini terjadi di tengah banyak laporan tentang meningkatnya penindasan terhadap perempuan di Afghanistan.
Taliban mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak terlibat dalam kematian Negar dan sedang menyelidiki insiden tersebut.
Juru bicara Zabiullah Mujaheed mengatakan "Kami menyadari insiden itu dan saya mengkonfirmasi bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung."
Baca juga: 3 Sosok Dinilai Jadi Penyebab Runtuhnya Afghanistan: Donald Trump, Joe Biden, dan Ashraf Ghani
Ia menambahkan bahwa Taliban telah mengumumkan amnesti bagi orang-orang yang bekerja untuk pemerintahan sebelumnya, dan menganggap pembunuhan Negar sebagai "permusuhan pribadi atau sesuatu yang lain".
Detail insiden tersebut masih samar karena banyak orang di Firozkoh takut akan tindakan balasan jika mereka berbicara.
Tetapi tiga sumber mengatakan kepada BBC bahwa Taliban memukuli dan menembak mati Negar di depan suami dan anak-anaknya pada hari Sabtu.
Kerabat Negar memberikan foto yang dengan jelas menunjukkan percikan darah pada dinding di sudut ruangan dan sebuah jenazah dengan wajah yang sangat rusak.
Keluarga mengatakan bahwa Negar yang bekerja di penjara setempat sedang hamil delapan bulan.
Tiga pria bersenjata datang ke rumah pada hari Sabtu dan menggeledahnya sebelum mengikat para anggota keluarga, kata kerabat Negar.
Para penyusup sempat terdengar berbicara dalam bahasa Arab, kata seorang saksi mata.