Bantah Klaim Taliban, Ahmad Massoud Mengajak Pemberontakan di Seluruh Afghanistan
Pemimpin Kelompok Perlawanan Nasional (NRF) Ahmad Massoud membantah klaim kemenangan Taliban dan mengajak warga melakukan pemberontakan nasional
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin perlawanan Afghanistan Ahmad Massoud menyatakan ia dalam posisi aman saat ini, dan membantah klaim Taliban bahwa mereka menguasai Provinsi Panjshir, utara Kabul, Senin (6/9/2021).
Panjshir adalah pertahanan terakhir yang tersisa di antara 34 provinsi Afghanistan untuk melawan Taliban. Taliban memerangi kelompok perlawanan selama dua pekan terakhir, sejak Taliban menguasai Afghanistan.
Kelompok Perlawanan Nasional (NRF) membantah klaim kemenangan Taliban atas Panjshir.
Juru bicara Ali Nazary mengatakan kepada CNN: "Perlawanan masih terjadi di seluruh lembah."
"Tekanan militer terhadap kami dan wilayah kami tidak akan mengurangi tekad kami untuk melanjutkan perjuangan kami,” ujar Ahmad Massoud, pemimpin NRF dalam pesan melalui Facebooknya, senin (6/9/2021).
Baca juga: Perlawanan Afghanistan: Pakistan Bantu Taliban di Panjshir, Beri Dukungan Udara
Baca juga: Ahmad Massoud Turuti Usul Ulama Agar Berunding, Dengan Syarat Taliban Setop Menyerang Panjshir
Dalam pesan panjang di halaman Facebook-nya, Massoud juga mengimbau warga Afghanistan, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk bergabung melawan Taliban dalam pemberontakan nasional.
“Pemberontakan umum demi kehormatan, kebebasan, dan kebanggaan negara kita,” ujar Massoud, seraya menyerukan dukungan internasional bagi perjuangannya.
Foto dan video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan bendera putih Taliban dikibarkan di antara gedung-gedung di tempat yang tampaknya merupakan kantor gubernur Panjshir di ibukota provinsi Bazarak. Namun CNN tidak dapat memverifikasi gambar secara independen.
Sumber perlawanan menuduh Pakistan telah membantu Taliban dalam memerangi NRF di Panjshir, dengan menyediakan bantuan udara.
“Sejumlah pasukan khusus telah diterjunkan untuk memerangi perlawanan yang dipimpin oleh Ahmad Massoud,” sebut perlawanan seperti dilansir dari Al Arabiya.
Baca juga: Taliban Klaim Kuasai Lembah Panjshir, Provinsi Terakhir yang Lakukan Perlawanan
Baca juga: Presiden AS Joe Biden: Amerika Belum Akan Akui Taliban sebagai Pemerintahan Baru Afghanistan
Massoud menambahkan bahwa NRF menerima seruan para pemimpin agama untuk mengakhiri pertempuran.
Tetapi "Taliban menunjukkan identitas mereka dan menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki keyakinan pada Syariah,” ujarnya.
"Taliban mulai menyerang kami yang mengakibatkan pembunuhan sejumlah besar warga negara kami termasuk anggota keluarga saya," katanya.
Massoud mengatakan bahwa apa yang terjadi di Afghanistan akan membuat negara itu terbelakang, gelap, jauh dari segala jenis budaya dan seni dan persatuan serta Afghanistan yang terisolasi total dari seluruh dunia.
Taliban mengklaim kemenangan di Panjshir, benteng terakhir perlawanan anti-Taliban, pada Senin (6/9/2021) pagi, setelah berhari-hari pertempuran intensif dan banyak korban dilaporkan di kedua belah pihak.
Baca juga: Jenderal Top Afghanistan Tewas dalam Peperangan Taliban & Kelompok Panjshir, Keponakan Pimpinan NRF
Baca juga: Pejuang Panjshir Menjadi Batu Sandungan Pemerintahan Taliban, Ini Fakta-Faktanya
"Sarang terakhir musuh, Provinsi Panjshir, telah ditaklukkan sepenuhnya," kata Juru Bicara Zabihullah Mujahid, Senin kemarin.
"Kami meyakinkan orang-orang terhormat Panjshir bahwa mereka tidak akan diperlakukan diskriminatif. Mereka semua adalah saudara kami, dan kami akan bekerja untuk satu negara dan satu tujuan bersama. Dengan upaya baru-baru ini dan kemenangan ini, negara kita benar-benar keluar dari pusaran perang,” katanya. (Tribunnews.com/CNN/Hasanah Samhudi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.