Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FBI Rilis Dokumen Rahasia 9/11, Hubungan Teroris dengan Arab Saudi Diungkap

FBI merilis dokumen pertama penyelidikan penyerangan teroris di AS pada 11 September 2001 atau disebut insiden 9/11 pada Sabtu (11/9/2021).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in FBI Rilis Dokumen Rahasia 9/11, Hubungan Teroris dengan Arab Saudi Diungkap
DOUG KANTER/SETH MCALLISTER/AFP
Serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11 

Hal ini menimbulkan tanda tanya apakah pejabat Saudi secara pribadi memiliki hubungan dengan kelompok militan tersebut.

Tragedi serangan teroris 11 September 2001.
Tragedi serangan teroris 11 September 2001. (Foto Time.com)

Keluarga dari sekitar 2.500 korban tewas dan lebih dari 20.000 korban luka, bisnis, dan berbagai perusahaan asuransi, telah menggugat Saudi hingga miliaran dolar.

Dalam sebuah pernyataan atas nama organisasi 9/11 Families United, Terry Strada, yang suaminya Tom terbunuh pada 11 September, mengatakan dokumen yang dirilis oleh FBI menghilangkan keraguan tentang keterlibatan Saudi dalam serangan tersebut.

"Sekarang rahasia Saudi terungkap dan sudah lewat waktu bagi Kerajaan untuk mengakui peran pejabatnya dalam membunuh ribuan orang di tanah Amerika," kata pernyataan itu.

Arti Peristiwa 9/11 Bagi Afghanistan

Tepat pada Sabtu (11/9/2021) lalu serangan yang juga dikenal dengan sebutan peristiwa 9/11 berusia 20 tahun.

Sebanyak 19 teroris membajak 4 pesawat komersil AS untuk menyerang sejumlah situs penting salah satunya World Trade Center (WTC) di New York City.

Berita Rekomendasi

Serangan juga diarahkan ke Washington DC, Shanksville di Pennsylvania dan Pentagon di Virginia hingga diperkirakan menyebabkan korban jiwa sebanyak 2.977.

Pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, yang disebut dilindungi Taliban di Afghanistan diduga jadi dalang dari insiden ini.

Bagi Afghanistan, serangan 9/11 merupakan pemicu Perang Afghanistan selama dua dekade.

Taliban yang berkuasa di Afghanistan sejak 1996 digulingkan oleh pasukan AS pada 2001 karena diduga melindungi anggota Al Qaeda.

Namun tahun ini, Taliban kembali memimpin Kabul dan sebagian besar negara setelah AS dan sekutu menarik pasukannya.

Baca juga: Australia Harus Tingkatkan Usaha Kontra Terorisme Dengan Indonesia Setelah Taliban Kuasai Afghanistan

Baca juga: AS Tinggalkan Afghanistan Fokus ke China, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

Pejuang Taliban di atas kendaraan Humvee berparade di sepanjang jalan di Kandahar, Rabu (1/9/2021) untuk merayakan semua pasukan AS keluar dari Afghanistan.
Pejuang Taliban di atas kendaraan Humvee berparade di sepanjang jalan di Kandahar, Rabu (1/9/2021) untuk merayakan semua pasukan AS keluar dari Afghanistan. (AFP)

"Ini adalah hari ketika masa-masa buruk dimulai bagi Afghanistan dan warga Afghanistan," kata Haizbullah, seorang pedagang grosir di selatan kota Kandahar, jantung dan ibu kota asli Taliban.

Haizbullah tidak yakin bahwa tujuan AS menginvasi negaranya hanya karena ingin membalas Al Qaeda.

Menurutnya pada 2001 lalu, AS datang untuk menunjukkan kekuatannya sebagai negara besar.

"Amerika datang ke sini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah negara adidaya dan 9/11 hanyalah alasan yang mereka buat untuk menduduki Afghanistan," katanya, dikutip dari The Guardian. 

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas