Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Taksi hitam menabrak trotoar di Chiyoda-ku, Tokyo, Sabtu (11/9/2021) jam 16.30 waktu Jepang.

Akibatnya pejalan kaki, seorang nenek berusia 70 tahun meninggal dunia.

Sementara 4 orang lainnya yang terdiri dari seorang siswa sekolah dasar berusia 9 tahun dan 3 orang dewasa terluka parah.

Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo sedang menyelidiki penyebab kecelakaan secara rinci karena pengemudi juga tidak sadarkan diri.

Menurut Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo, sekitar pukul 16.30 kemarin, di persimpangan Uchibori-dori di Kudanminami, Chiyoda-ku, Tokyo, sebuah taksi menabrak sepeda yang sedang berjalan di sisi jalan dan kemudian mental ke trotoar.

Mobil pun berakhir dengan menabrak pohon di pinggir jalan.

Taksi berhenti setelah menabrak pohon pinggir jalan, dan kecelakaan itu menewaskan Kumiko Kobayashi (73) berdomisili di Shinagawa-ku, Tokyo, dan melukai empat pria dan wanita, termasuk seorang gadis sekolah dasar berusia 9 tahun.

Baca juga: 24 Warga Jepang Tewas dalam Serangan Teroris 11 September 20 Tahun Lalu

Semuanya langsung dibawa ke rumah sakit.

Selain itu, seorang pria pengemudi taksi berusia 64 tahun juga tidak sadarkan diri.

Menurut Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo, pada saat itu, taksi tetap berhenti bahkan ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau.

Sehingga mobil di belakangnya membunyikan klakson sehingga sopir taksi kaget dan mendadak menginjak gas mobil dengan kencang terjadi kecelakaan dan berakhir menabrak pohon pinggir jalan.

Departemen Kepolisian Metropolitan sedang menyelidiki situasi kecelakaan secara rinci dan melihat tidak ada tanda rem di jalan raya.

Situs ini adalah jalan lurus dengan dua jalur di setiap sisi yang melewati di depan Kantor Lingkungan Chiyoda.

"Saya sedang menunggu lampu lalu lintas di sebelah taksi, tetapi tidak mulai bergerak bahkan ketika itu berubah menjadi hijau, dan ketika saya melihat ke kursi pengemudi, tampak pengemudi itu melihat ke depan. Mungkin karena sopir sakit," kata seorang pengemudi laki-laki yang menyaksikan kecelakaan itu.

"Kemudian, taksi mulai segera menjalankan mobilnya mendadak tancap gas setelah mobil di belakangnya membunyikan klakson, dan setelah menabrak sepeda, menabrak pohon dan berhenti. Ketika saya bergegas ke tempat itu, ada orang yang berdarah dan jatuh," jelasnya.

Di Jepang sangat jarang orang membunyikan klakson kalau tidak berbahaya atau ada sesuatu yang aneh.

Akibatnya pengemudi di depan seringkali kaget atau kesal kalau mendengar klakson dari mobil di belakangnya.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.