Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Klaim Pernah Tawari Amerika Serikat Untuk Selidiki Serangan Teror 9/11

Taliban menyatakan pernah menawari Amerika Serikat untuk menyelidiki serangan teror 9/11 saat terjadi 20 tahun lalu

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Taliban Klaim Pernah Tawari Amerika Serikat Untuk Selidiki Serangan Teror 9/11
Foto Time.com
Tragedi serangan teroris 11 September 2001. 

Marotto menulis bahwa serangan itu berhasil dicegat dengan system pencegahan perlindungan militer AS.

Baca juga: Iran Bantah Klaim Orang Nomor 2 Al-Qaeda Tewas di Teheran

Baca juga: Drone AS Ledakkan Mobil ISIS-K: Amerika Selidiki Kemungkinan Korban Warga Sipil

Satu drone jatuh di perimeter dalam dan satu lainnya jatuh di perimeter luar. Tidak ada cedera atau kerusakan properti yang dilaporkan.

"Setiap serangan terhadap Gol, KRI, dan Koalisi mengganggu otoritas institusi Irak, supremasi hukum, dan kedaulatan Nasional Irak," tulis Marotto. "Serangan ini membahayakan nyawa warga sipil dan pasukan mitra dari ISF, Peshmerga dan Koalisi,” katanya.

Perwakilan media asing Pemerintah Daerah Kurdistan Lawk Ghafuri juga mengkonfirmasi serangan itu.

"Pasukan keamanan sedang menyelidiki insiden itu dan info lebih lanjut akan datang dalam beberapa jam mendatang," kata Ghafuri.

Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca juga: Australia Harus Tingkatkan Usaha Kontra Terorisme Dengan Indonesia Setelah Taliban Kuasai Afghanistan

Baca juga: Kantor Perwakilan PBB di Afghanistan Sebut Stafnya Kerap Diintimidasi oleh Taliban

Bandara Internasional Erbil juga menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak pada bulan April, namun tidak mengakibatkan korban jiwa.

BERITA REKOMENDASI

Sementara serangan roket di bandara itu pada Februari lalu telah menewaskan satu kontraktor non-Amerika dan delapan kontraktor lainnya.

Amerika Serikat juga melakukan serangan udara terhadap Irak setelah milisi membunuh seorang kontraktor AS di negara itu pada Desember 2019.

Pasukan AS akhirnya membunuh pemimpin Pasukan Quds Iran Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020.

Setelah Presiden George W Bush saat itu mengumumkan perang melawan terror menyusul serangan terror 9/11, Amerika Serikat dan pasukan koalisi menginvasi Irak pada 19 Maret 2003.

Baca juga: Rusia Menguji Drone Bawah Laut yang Akan Mencari dan Mengusir Kapal Selam Musuh

Baca juga: Presiden AS Joe Biden: Misi Tempur AS di Irak Selesai Akhir Tahun Ini

Serangan ini didasarkan laporan intelijen bahwa negara dan pemimpinnya Saddam Hussein memiliki atau sedang bekerja untuk mengembangkan senjata pemusnah massal. (Tribunnews.com/Sputniknews/UPI/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas