Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendiri Taliban Muncul setelah Dirumorkan Tewas dalam Baku Tembak: Saya Baik-baik Saja

Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar muncul lewat rekaman suara setelah dikabarkan tewas dalam baku tembak.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in Pendiri Taliban Muncul setelah Dirumorkan Tewas dalam Baku Tembak: Saya Baik-baik Saja
KARIM JAAFAR / AFP
Foto ini diambil pada 29 Februari 2020, menunjukkan salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar berbicara pada upacara penandatanganan perjanjian AS-Taliban di ibukota Qatar, Doha. 

TRIBUNNEWS.COM - Pendiri Taliban yang sebelumnya dikabarkan meninggal, Mullah Abdul Ghani Baradar, muncul dalam rekaman suara yang dirilis di situs resmi kelompok itu, Senin (13/9/2021).

Dalam rekaman tersebut, Baradar mengatakan ia masih hidup dan dalam kondisi sehat.

"Ada berita tentang kematian saya. Selama beberapa malam terakhir saya bepergian," ujarnya, dikutip dari India Today.

"Di manapun saya berada saat ini, saya baik-baik saja, saudara dan teman saya juga baik-baik saja," tambahnya.

Baradar menambahkan, media telah memberitakan propaganda palsu yang mengabarkan dirinya terluka parah dalam baku tembak antara faksi-faksi Taliban di Istana Presiden, Kabul.

Abdul Ghani Baradar (kanan) dan Mohammad Hassan Akhund
Abdul Ghani Baradar (kanan) dan Mohammad Hassan Akhund (AFP KARIM JAAFAR/SAEED KHAN)

Baca juga: Aturan Baru Pelajar Wanita Afghanistan, Taliban: Kelas Dipisah, Guru Pria Mengajar dari Balik Tirai

Baca juga: Sosok Rohullah Azizi, Kakak Mantan Wapres Afghanistan yang Tewas Ditembak Taliban

Diketahui, pada pekan lalu Baradar ditunjuk menjadi Wakil Perdana Menteri di bawah Mullah Mohammed Hassan Akhund.

Ia pun membantah apa yang dikatakan media mengenai dirinya.

Berita Rekomendasi

"Media selalu mempublikasikan propaganda palsu. Karena itu, saya tolak semua kebohongan itu."

"Seratus persen saya tegaskan, tidak ada masalah, kami (Taliban) tidak ada masalah," tegasnya.

Juru bicara Taliban dari Kantor Qatar, Suhail Shaheen, juga mencuit bantahan soal kabar yang mengatakan salah satu pendiri kelompoknya meninggal.

Sementara itu, pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, juga pernah dikabarkan telah meninggal.

Namun, juru bicara Taliban mengungkapkan Akhundzada "tiba di Kandahar" dua minggu setelah mereka mengambil alih kekuasaan.

Kabar yang beredar di Pakistan dan Afghanistan mengatakan Akhundzada meninggal karena Covid-19 atau terbunuh dalam pemboman.

Profil Mullah Abdul Ghani Baradar

Wakil Pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar
Wakil Pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar (ANADOLU AGENCY)

Mengutip AP News, Baradar merupakan satu dari empat orang yang mendirikan Taliban pada 1994.

Baca juga: Taliban Izinkan Perempuan Sekolah hingga S3 Namun dengan Syarat Ketat

Baca juga: Taliban Kibarkan Bendera di Istana Presiden saat Peringatan 20 Tahun Serangan 9/11

Dilansir Hindustan Times, Baradar lahir pada 1968 di Provinsi Uruzgan.

Ia pernah bertempur melawan Soviet di tahun 1980-an saat tergabung dalam Mujahidin Afghanistan.

Pada 1989, setelah Soviet pergi dan Afghanistan dilanda perang saudara, Baradar mendirikan madrasah di Kandahar bersama Mullah Muhammad Omar.

Bermula dari situ, Baradar dan Omar kemudian mendirikan Taliban.

Mereka mulai berkuasa di tahun 1996.

Interpol menggambarkan Baradar sebagai wakil menteri pertahanan Taliban - peran ini diembannya sampai Taliban digulingkan pada 2001.

Wartawan BBC, Ilyas Khan, mengatakan Baradar juga dekat dengan dinas intelijen Pakistan, ISI.

Ia adalah satu di antara orang kepercayaan Omar, kata pejabat senior Afghanistan.

"Istrinya adalah saudara perempuan Mullah Omar. Ia mengendalikan uang."

"Ia melancarkan beberapa serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan kami," terang pejabat itu di tahun 2010.

Baca juga: Perempuan Afghanistan Ramai-ramai Protes di Medsos Khawatir Dipaksa Pakai Burqa oleh Taliban

Baca juga: Taliban Temukan Uang Jutaan Dolar dan Emas Batangan di Rumah Mantan Wapres Afghanistan

Baradar menjadi satu-satunya pemimpin Taliban yang secara pribadi ditunjuk sebagai wakil oleh Omar, sebelum Omar meninggal.

Ia jauh lebih banyak terlihat dibanding pemimpin tertinggi Taliban saat ini, Maulawi Hibatullah Akhunzada, yang diyakini bersembunyi di Pakistan.

Baradar ditangkap oleh otoritas Pakistan di Karachi pada 2010.

Ia kemudian ditahan di Pakistan.

Namun, pada 2018, atas permintaan Amerika Serikat (AS), Baradar dibebaskan dan dipindahkan ke Doha, Qatar.

Mengutip Times of Israel, dari situlah Baradar ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban dan mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan dengan AS.

Pada Februari 2020, ia hadir selama penandatanganan Perjanjian Doha, di mana AS akan menarik pasukannya.

Sebagai imbalannya, Taliban berjanji untuk tidak membiarkan ekstremis menggunakan Afghanistan sebagai pangkalan untuk menyerang AS atau sekutunya.

Pernah Datang ke Indonesia

Delegasi Taliban dari Kantor Politik Taliban di Ibu Kota Doha, Qatar, berkunjung ke Jakarta. Mereka bertemu Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu malam pekan lalu. (Foto courtesy).
Delegasi Taliban dari Kantor Politik Taliban di Ibu Kota Doha, Qatar, berkunjung ke Jakarta. Mereka bertemu Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla di rumah dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu malam pekan lalu. (Foto courtesy). (VOA)

Baca juga: Taliban Klaim Pernah Tawari Amerika Serikat Untuk Selidiki Serangan Teror 9/11

Baca juga: Australia Harus Tingkatkan Usaha Kontra Terorisme Dengan Indonesia Setelah Taliban Kuasai Afghanistan

Pada 2019 lalu, Baradar pernah datang ke Jakarta, Indonesia.

Kedatangan Baradar saat itu diumumkan oleh juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.

Dilansir Tribunnews, kedatangan Baradar ke Jakarta dalam rangka menghadiri Konferensi Ulama dan Cendekiawan Muslim, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Baradar saat itu disambut Jusuf Kalla yang masih menjabat sebagai Wakil Presiden, di rumah dinasnya.

Baca artikel terkait konflk di Afghanistan

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas