Terpidana Mati Terbukti Tak Bersalah setelah 16 Tahun, 9 Tahun Kemudian Meninggal karena Covid-19
Seorang pria dijatuhi hukuman mati atas kasus pembunuhan. 16 tahun kemudian, ia terbukti tak bersalah. Tapi ia meninggal 9 tahun kemudian karena Covid
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Sejak itu ia mulai rutin bersih-bersih, berolahraga dan membaca Alkitab.
"Dia menciptakan kehidupan di luar sel," kata Kaplan.
Pada tahun 1999, firma hukum Minneapolis Fredrikson dan Byron menangani kasusnya kembali bersama dengan pengacara dari Capital Post-Conviction Project of Louisiana.
Kaplan terlibat dalam kasus tersebut pada tahun 2001 dan Innocence Project of New York bergabung pada tahun 2002, menurut Kaplan.
Mereka menyelidiki kembali kasus itu dan Thibodeaux terbukti tak bersalah.
Hukuman mati Thibodeaux dibatalkan.
Setelah 16 tahun di balik jeruji besi, ia bebas pada 28 September 2012.
Thibodeaux lalu bertemu dengan pengacaranya, keluarga, dan putranya yang berusia 20 tahun yang belum pernah dilihatnya selama 17 tahun.
Ia pindah ke Minneapolis dan tinggal bersama Kaplan dan istrinya selama beberapa bulan sebelum menemukan apartemennya sendiri.
Ia kemudian mulai bekerja sebagai pengemudi truk antarnegara bagian.
"Dia mulai mengemudi di seluruh negeri yang merupakan kebebasan tertinggi baginya," kata Kaplan.
Mengubah rasa sakitnya menjadi tujuan, Thibodeaux menjadi aktif dengan organisasi nirlaba yang berbasis di Philadelphia bernama Witness to Innocence.
Damon pergi ke sekolah hukum, perguruan tinggi dan gereja untuk mendiskusikan apa yang dia alami saat dijatuhi hukuman mati.
Kehidupan Thibodeaux di bawah hukuman mati turut ditampilkan dalam beberapa film dokumenter termasuk "The Penalty" dan "One for Ten," seri tentang ketidakbersalahan dan hukuman mati.