POPULER Internasional: Kegelisahan Pangeran William-Kate Middleton | Penembakan di Kampus Rusia
Berita populer Internasional, di antaranya Pangeran William dan Kate Middleton dikabarkan gelisah melihat pemotretan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Namun, tidak semua ahli kerajaan berpikir Will dan Kate tertekan tentang apa yang dilakukan Harry dan Meghan.
Dalam sebuah wawancara baru dengan Us Weekly, pakar kerajaan dan co-creator True Royalty TV Nick Bullen memiliki pandangan berbeda.
Meskipun dia setuju bahwa hubungan antara Will dan Harry secara definitif masih "tidak baik," Bullen tidak berpikir bahwa Sussex hidup bebas di kepala keluarga Cambridge atau apa pun.
2. Korea Utara Ledek Rudal Balistik Korea Selatan, Dinilai Kikuk dan Belum Sempurna
Lembaga think tank militer Korea Utara menolak uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) Korea Selatan pada Senin (20/9/2021).
Hal itu lantaran rudal balistik Korea Selatan yang diuji dinilai masih "kikuk" atau belum sempurna.
Jang Chang Ha, kepala Akademi Ilmu Pertahanan Nasional, pusat pengembangan dan pengadaan senjata yang dikelola negara Korea Utara memperingatkan bahwa perkembangan uji coba rudal tersebut akan menyalakan kembali ketegangan di Semenanjung Korea.
Dikutip dari CNA, baik Korea Selatan maupun Korea Utara telah mengembangkan senjata yang semakin canggih di tengah upaya yang terhenti.
Hal itu dilakukan untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea.
Baca juga: Korea Utara uji coba rudal jarah jauh yang bisa menghantam Jepang, apa artinya bagi dunia?
Baca juga: Penampakan Rudal Baru Korea Utara, Melesat Berkecepatan 800 Kilometer per Jam
Jang Chang Ha mengatakan, foto-foto media terkait rudal Korea Selatan terbaru menunjukkan senjata Korea Selatan tidak berbentuk rudal balistik seperti yang diluncurkan SLBM.
Ia menambahkan, rudal itu tampaknya merupakan versi rudal balistik permukaan-ke-permukaan Hyunmoo Selatan dengan hulu ledak sebagian merupakan tiruan dari K-15 SLBM India.
Foto-foto tes menunjukkan bahwa Korea Selatan belum mencapai teknologi terbaik untuk peluncuran kapal selam, termasuk analisis aliran fluida yang rumit.
"Singkatnya, itu disebut pekerjaan yang kikuk," kata Jang.