Taliban Izinkan Anak Perempuan Afghanistan Kembali Bersekolah Secepatnya
Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menyebut anak perempuan di Afghanistan akan segera kembali bersekolah.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Kemarahan para perempuan Afghanistan dipicu atas hilangnya hak jutaan guru perempuan dan anak perempuan yang dilarang mengenyam pendidikan sekolah menengah.
Setelah menjanjikan kehidupan yang lebih baik dari rezim brutal pada 1990-an, kaum fundamentalis memperketat kendali mereka atas kebebasan perempuan, satu bulan setelah merebut kekuasaan.
"Saya mungkin juga akan mati," kata seorang senior, yang dipecat dari kementerian luar negeri, dikutip dari CNA.
"Saya bertanggung jawab atas seluruh departemen dan ada banyak wanita yang bekerja dengan saya, sekarang kami semua kehilangan pekerjaan," kata seorang wanita yang enggan disebutkan namanya.
Penjabat Wali Kota Ibu Kota Kabul mengatakan, setiap pekerjaan di pemerintahan kota yang saat ini dipegang oleh perempuan akan diisi oleh laki-laki.
Itu terjadi setelah kementerian pendidikan memerintahkan guru dan siswa laki-laki kembali ke sekolah menengah pada akhir pekan.
Namun, kebijakan tersebut tidak berlaku untuk pendidik perempuan dan murid perempuan di negara itu.
Hingga saat ini, Taliban belum mengeluarkan kebijakan resmi secara langsung yang melarang perempuan bekerja.
Banyak wanita Afghanistan takut mereka tidak bisa mendapat pekerjaan yang layak.
(Tribunnews.com/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.