Jualan Kalung Jimat, Bos Japan Life Mengakui Penipuan di Persidangan Tokyo Jepang
Yamaguchi menerima deposit penjualan untuk perangkat kalung jimat terapi magnet, sehingga mengakibatkan kerugian 165 juta yen terhadap 23 konsumennya.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sidang pertama Rabu ini (22/9/2021) terhadap mantan Chairman Japan Life (dalam proses kebangkrutan), Takayoshi Yamaguchi (79), yang didakwa melakukan penipuan besar dalam kasus kalung jimat yang katanya bisa untuk terapi magnet, akhirnya mengakui dakwaan tersebut di depan hakim Ryuta Asaka.
Yamaguchi menerima deposit penjualan untuk perangkat kalung jimat terapi magnet, sehingga mengakibatkan kerugian 165 juta yen terhadap 23 konsumennya.
Kalung jimat yang katanya bisa menyehatkan apabila dibeli juga akan mendapatkan deviden yang ternyata deviden tidak dibayarkan kepada pembelinya.
Penuntut menyatakan dalam pernyataan pembukaan bahwa Terdakwa Yamaguchi bertanggung jawab atas semua operasi termasuk status akuntansi perusahaan.
Yamaguchi mengklaim telah memberikan instruksi kepada manajer dan manajer toko secara nasional melalui aplikasi telepon dan komunikasi "LINE," dan memerintahkan bawahannya untuk menarik aplikasi tersebut ketika arus kas memburuk dengan cepat dan pelanggan meminta pengembalian uang.
Penuntut juga membacakan dengan lantang catatan korban yang mengeluh, "Saya mengolah ladang dari pagi hingga malam dan tertipu oleh uang yang saya simpan. Saya tidak bisa memaafkannya dan saya benar-benar terkejut."
Menurut pengaduan, Yamaguchi menyembunyikan bahwa dia tidak mungkin dapat membayar dividen atau membayar kembali pokok karena arus kas perusahaan yang buruk, dari Agustus hingga Desember 2017, 23 pelanggan berjumlah sekitar 165,6 juta kontrak tertipu.
Terkait kasus tersebut, 12 orang termasuk Hiromi Yamaguchi (49), putri kedua Terdakwa Yamaguchi dan mantan presiden perusahaan, serta mantan eksekutif didakwa melanggar Undang-Undang Investasi (larangan simpanan). Sembilan orang di antaranya sudah divonis bersalah.
Japan Life menjual kalung magnet seperti jimat seharga jutaan yen. Pada saat yang sama dengan kontrak penjualan, produk disimpan, uang investasi diterima, lalu kalung dipinjamkan ke pelanggan lain untuk membayar pembeli biaya sewa (dividen) dan untuk meminta prinsipal juga.
Jumlah pelanggan meningkat, terutama di kalangan orang tua, tetapi Perusahaan bangkrut pada Desember 2017.