Taliban Bantah Tuduhan Melindungi Al Qaeda di Afghanistan, Ini Kata Mereka
Taliban membantah telah melindungi Al Qaeda dan berjanji tidak membiarkan kelompok lain melancarkan serangan ke negara ketiga
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyangkal tuduhan bahwa Taliban telah mempertahankan kehadiran Al Qaeda di Afghanistan.
“Tidak ada anggota Al Qaeda di Afghanistan,” ujar Mujahid seperti dilaporkan TOLO News, Selasa (21/9/2021).
Dilansir dari Sputniknews, Mujahid mengatakan ada kekhawatiran bahwa Al Qaeda ada di Afghanistan.
“Kami tidak melihat siapa pun di Afghanistan yang menjadi anggota Al Qaeda,” katanya.
Ia menegaskan, Emirat Islam Afghanistan [pemerintah yang dipimpin Taliban] telah membuat komitmen kepada Amerika Serikat dalam hal ini.
Baca juga: Intelijen Awasi Ancaman Al-Qaeda Terhadap AS Setelah Taliban Kuasai Afghanistan
Baca juga: Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri Muncul saat Peringatan 9/11, Singgung Yerusalem dan Afghanistan
“Komitmennya adalah kami tidak akan membiarkan siapa pun mengancam siapa pun yang menggunakan wilayah Afghanistan," kata Mujahid.
Awal bulan ini, mantan Direktur Central Intelligence Agency (CIA) Michael Morrell mengklaim bahwa pemimpin al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri tinggal di Afghanistan dan disembunyikan oleh Taliban.
Kelompok Perlawanan Afghanistan di Provinsi Panjshir juga menuduh bahwa Taliban melindungi teroris al-Qaeda dan mengizinkan mereka untuk bergabung dengan gerakan itu.
Klaim ini juga ditekankan Utusan Khusus PBB Deborah Lyons.
Pertengahan bulan ini, badan intelijen AS memperingatkan bahwa Al Qaeda dapat menggunakan wilayah Afghanistan untuk merencanakan serangan terhadap AS, lebih cepat dari yang diperkirakan.
Baca juga: Kemlu: RI Perlu Pahami Hubungan Taliban dengan ISIS dan Al-Qaeda Sebelum Ambil Sikap
Baca juga: Bangladesh Kecam Klaim Pompeo yang Sebut Negara di Kawasan Asia Selatan sebagai Basis Baru Al-Qaeda
Mereka memperkirakan serangan itu bisa dilakukan dalam waktu dua tahun, karena penarikan pasukan AS dari Afghanistan telah mempersingkat waktu.
Namun Taliban sejauh ini menolak tuduhan itu. Taliban berjanji untuk memutuskan hubungan dengan al-Qaeda dan untuk mencegah Afghanistan menjadi tempat yang aman bagi kelompok teroris itu.
Janji Taliban ini sebagai bagian dari perjanjian Doha yang dicapai dengan pemerintahan Trump pada Februari 2020.
Afghanistan sebelumnya menjadi markas bagi al-Qaeda yang dipimpin mendiang Osama bin Laden, dalam mengatur serangan 11 September 2001.