Istrinya Divaksinasi, Pria di Kanada Aniaya Tenaga Medis, Sebut Dirinya Belum Beri Izin
Seorang pria tak dikenal di Kanada menganiaya petugas medis karena memvaksinasi istrinya, kini dicari polisi
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria tak dikenal di Kanada menganiaya petugas medis karena memvaksinasi istrinya.
Pria yang kini sedang dicari polisi itu menyebut dirinya belum mengizinkan sang istri untuk divaksin.
Seperti dilansir CNN.com, kejadian ini terjadi di apotek Brunet Pharmacy, Sherbrooke pada Senin (20/9/2021) pagi.
Seorang pria masuk ke apotek itu dan menuduh perawat wanita telah memvaksinasi istrinya tanpa sepengetahuannya.
"Pelaku tiba-tiba datang dan marah-marah, berlaku sangat agresif. Ia bertanya kepada perawat mengapa istrinya divaksin tanpa izinnya," ujar juru bicara kepolisian Sherbrooke, Martin Carrier kepada CNN.
Baca juga: PM Trudeau Sebut Angkatan Bersenjata Kanada Sudah Tiba di Afghanistan untuk Bantu Evakuasi Warga
Baca juga: Pasca Taliban Berkuasa, Sejumlah Negara Bereaksi, Turki Bangun Tembok hingga Kanada Terima Pengungsi
"Pelaku kemudian menyerang perawat beberapa kali."
"Perawat tidak punya kesempatan untuk membela diri atau menjelaskan apa yang terjadi."
"Perawat itu kemudian terjatuh dan pelaku kabur dari apotek."
Di Kanada, tidak ada hukum yang menyebut seseorang harus meminta izin pasangannya untuk divaksinasi.
Perawat yang dianiaya itu kemudian dilarikan di rumah sakit.
Ia menderita beberapa luka di bagian wajah.
Baca juga: Kanada Denda Turis Rp 225,9 Juta karena Palsukan Bukti Vaksinasi dan Syarat Perjalanan
Baca juga: Dokter di Kanada Bayar Gugatan Rp 143 Miliar Karena Pakai Spermanya Dalam Inseminasi Buatan
Polisi menyebut tidak memiliki nama atau foto tersangka maupun rekaman keamanan dari insiden.
Namun mereka memiliki deskripsi pria itu.
Dengan bantuan publik, polisi berharap dapat mengidentifikasi pelaku dan mendakwanya dengan penyerangan.
Penyelidik juga sedang memeriksa catatan vaksinasi apotek dari beberapa hari sebelumnya dalam upaya mengidentifikasi tersangka.
Akibat insiden itu, pihak apotek berkata kepada CBC bahwa mereka menunda program vaksinasi.
Baca juga: Kisah Gadis 14 Tahun Asal Kanada Menuju Olimpiade, Kematian Pelatih & Perjuangan Ayah Melawan Kanker
Baca juga: 751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan di Kanada, PM Justin Trudeau Desak Paus Fransiskus Minta Maaf
Perusahaan induk Brunet Pharmacy, The Jean Coutu Group Inc., mengutuk kejadian itu.
Mereka menyebut aksi pelaku tidak bisa diterima, apalagi dilakukan kepada tenaga medis yang sudah bekerja keras sejak awal pandemi.
Saat ini, Kanada telah memvaksinasi 69,8% populasinya, menurut Our World in Data yang dipantau CNN.
Sebagian besar orang Kanada menyambut baik langkah-langkah pengendalian pandemi, termasuk vaksinasi.
Negara itu juga menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di seluruh dunia.
Meski begitu, jumlah kasus dan rawat inap terus meningkat, menurut Badan Kesehatan Masyarakat Kanada.
Jumlah kasus meningkat terutama di kalangan orang Kanada yang lebih muda dan tidak divaksinasi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya dari Kanada
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.