Gunung Berapi di La Palma Spanyol Kembali Erupsi, Penerbangan Dibatalkan hingga Risiko Gas Beracun
Pesawat dilarang terbang di Pulau La Palma di Kepulauan Canary, Spanyol setelah gunung berapi kembali meletus.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat dilarang terbang di Pulau La Palma di Kepulauan Canary, Spanyol setelah gunung berapi kembali meletus.
Ini menjadi pembatalan penerbangan yang pertama sejak gunung berapi Cumbre Vieja itu erupsi pada minggu ini.
Evakuasi dilakukan pada Jumat usai terjadi ledakan besar yang menyebabkan awan berwarna abu-abu hitam tebal membumbung ke udara.
Dilansir Al Jazeera, ada tujuh penerbangan pada Jumat (24/9/2021) lalu yang dibatalkan.
Menurut laporan dari La Palma, erupsi gunung berapi di pulau itu bak "kuali raksasa yang membara".
Baca juga: Satgas Gabungan TNI/Polri dan Polres Pegunungan Bintang Evakuasi Warga dari Distrik Kiwirok
Baca juga: PM Spanyol Tunda Keberangkatan ke NY untuk Sidang Umum PBB, Pantau Lokasi Letusan Gunung Berapi
"Tidak ada yang tahu skenario apa yang akan terjadi selanjutnya. Awan abu menyembur, membatalkan semua penerbangan di daerah itu."
"Ketika kawah kedua meletus, kami mendengar ledakan sonik, jendela tertutup, rasa takut yang nyata akan apa yang akan terjadi," jelas Nicolas Haque dari Al Jazeera.
Pihak berwenang juga memerintahkan evakuasi baru.
Sehingga kini bertambah 6.100 orang yang terpaksa meninggalkan daerah itu sejak letusan terjadi pada Minggu.
Evakuasi wajib diumumkan di sejumlah wilayah Pulau La Palma karena risiko bagi warga setempat, jelas pemerintah daerah.
Video yang beredar memperlihatkan penjaga sipil menunjukkan sebuah taman di daerah itu tertutup abu tebal.
Kendati demikian, kecepatan aliran lahar dari mulut gunung berapi terus melambat dalam beberapa hari terakhir.
Para ahli berharap lahar itu tidak akan mencapai pantai.
Jika lava cair mencapai laut, para ahli khawatir itu akan menghasilkan awan gas beracun ke udara.
Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi lingkungan di laut juga.
Pihak berwenang menetapkan zona larangan pergi minggu ini untuk mencegah masyarakat yang ingin menonton gunung berapi.
Hingga kini, ratusan rumah dan lahan hancur oleh lahar dari gunung berapi.
Otoritas setempat memperkirakan kerusakan melebihi 400 juta euro ($ 470 juta).
Tidak ada korban yang dilaporkan sejauh ini.
Pemerintah Spanyol berencana menetapkan pulau itu sebagai zona bencana dan menyusun rencana rekonstruksi yang komprehensif, kata Perdana Menteri Pedro Sanchez pada Jumat.
Baca juga: Memahami Keadaan Barcelona yang Disebut Arsenal Cabang Spanyol
Baca juga: Cerita Mistis Gibran 6 Hari Hilang di Gunung Guntur: Bertemu Orang Berbusana Putih, Suguhkan Makanan
Letusan gunung berapi di Pulau La Palma yang terjadi saat ini adalah yang pertama dalam 50 tahun.
Diketahui pulau ini merupakan rumah bagi sekitar 85.000 warga.
Letusan terakhir terjadi pada tahun 1971 ketika bagian lain dari rentang gunung berapi yang sama, lubang yang dikenal sebagai Teneguia, meletus di sisi selatan pulau.
Lebih dari 20 tahun sebelumnya, lubang Nambroque meletus pada tahun 1949.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)