Sosok Bos Huawei, Putri Miliuner China yang Akhirnya Dibebaskan Setelah 3 Tahun Ditahan Kanada
Seperti diketahui, Meng ditangkap di Bandara Internasional Vancouver atas perintah otoritas AS pada 1 Desember 2018.
Editor: Malvyandie Haryadi
Akhir-akhir ini Huawei dituduh berkongkalikong dengan pemerintah China sehingga aparat Tiongkok bisa memakai peralatan Huawei untuk kepentingan spionase. Tuduhan itu telah dibantah Huawei.
Pada 2019, AS menerapkan sejumlah sanksi terhadap Huawei dan menempatkan perusahaan itu pada daftar hitam sehingga Huawei tidak mendapat berbagai teknologi utama.
Baca juga: Jadi Tahanan Rumah, CFO Huawei Negosiasi dengan AS Soal Izin Kembali ke China
Inggris, Swedia, Australia, dan Jepang juga melarang Huawei, sedangkan negara lain seperti Prancis dan India memberlakukan langkah-langkah yang mempersulit gerak perusahaan tersebut.
Disambut PM Kanada
Dua warga Kanada yang ditahan oleh otoritas China hanya beberapa hari setelah penangkapan Meng -- Michael Kovrig dan Michael Spavor -- dipeluk oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di landasan setelah mereka mendarat di Calgary.
"Anda telah menunjukkan kekuatan, ketahanan, dan ketekunan yang luar biasa," kata Trudeau dalam sebuah posting Twitter dengan foto-foto dia menyambut mereka di rumah.
"Ketahuilah bahwa orang Kanada di seluruh negeri akan terus berada di sini untuk Anda, sama seperti sebelumnya."
Pulang ke rumah
Sementara di kota Shenzhen, China selatan, Meng mengenakan gaun warna merah patriotik saat ia turun dari pesawat untuk disambut oleh simpatisan.
Baca juga: Huawei Gugat Pemerintah Swedia, Produknya Dilarang untuk Jaringan 5G
"Saya akhirnya kembali ke rumah," kata Meng seperti dikutip oleh tabloid Global Times yang didukung oleh Partai Komunis yang berkuasa.
"Penantian di negara asing penuh dengan penderitaan. Saya tidak bisa berkata-kata saat kaki saya menyentuh tanah Tiongkok."
Media pemerintah China menyambut Meng kembali tetapi diam tentang Kovrig dan Spavor, yang dibebaskan beberapa jam setelah Meng pada hari Jumat.
Perjanjian tersebut membuka kecaman Presiden AS Joe Biden dari Washington di China yang berpendapat bahwa pemerintahannya menyerah pada China dan salah satu perusahaan utamanya di pusat persaingan teknologi global antara kedua negara.
Beberapa komentator Cina merasa sebaliknya.