Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Erdogan Ingin Beli Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia Meski Ditentang AS

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahannya tengah mempertimbangkan untuk membeli sistem rudal Rusia yang kedua.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
zoom-in Erdogan Ingin Beli Sistem Rudal S-400 Buatan Rusia Meski Ditentang AS
AYTAC UNAL / ANADOLU AGENCY / ANADOLU AGENCY VIA AFP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuat pernyataan saat konferensi pers menyusul rapat kabinet di Kompleks Kepresidenan di Ankara, Turki pada 26 April 2021 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahannya tengah mempertimbangkan untuk membeli sistem rudal Rusia.

Erdogan mengaku mempertimbangkan hal itu walaupun sekutu NATO dan Amerika Serikat keberatan.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS News, Erdogan mengatakan Turki akan membuat keputusan tentang sistem pertahanannya secara independen.

Kepada koresponden Margaret Brennan di New York, Presiden Turki ini menjelaskan bahwa pihaknya tidak diberi opsi untuk membeli rudal Patriot buatan Amerika.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan AS tidak mengirimkan jet siluman F-35 meskipun menerima pembayaran sebesar $1,4 miliar.

Baca juga: Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel Promosikan Teknologi Dirgantara Indonesia di Turki

Baca juga: China Kirim 24 Jet Tempur ke Taiwan, Taipei Siagakan Sistem Rudal Pertahanan

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Murat Kula / Anadolu)

Dilansir Al Jazeera, Turki dikeluarkan dari program pembangunan F-35 setelah membeli sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. 

Pejabat pertahanan Turki juga dijatuhi sanksi akibat pembelian ini.

Berita Rekomendasi

AS sangat keberatan dengan penggunaan sistem Rusia di dalam anggota NATO.

AS menyebut senjata itu merupakan ancaman bagi F-35.

Sebagai informasi, Lockheed Martin F-35 Lightning II merupakan pesawat tempur multiperan siluman yang didesain untuk melakukan misi superioritas udara dan serangan.

Program ini diprakarsai serta didanai AS dan negara mitra anggota NATO serta sekutu dekat AS, termasuk Inggris, Australia, Kanada, Italia, Norwegia, Denmark, Belanda, dan Turki sebelum akhirnya didepak.

Sedangkan S-400 Triumph adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Russia's Almaz Central Design Bureau sebagai upgrade dari S-300.

S-400 dilengkapi dengan empat jenis rudal untuk memenuhi spektrum peran tempur yang luas.

Dilansir The National Interest, S-400 juga dilengkapi pembaruan pelacakan atau penargetan untuk melawan penggunaan teknologi pesawat tempur siluman.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas