Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gedung Putih: Presiden Xi Angkat Kasus Eksekutif Huawei, Biden Balas Tentang Dua Warga Kanada

Gedung Putih menegaskan pembebasan eksekutif Huawei tidak melemahkan AS, dan Presiden Xi yang angkat kasus ini saat bicara dengan Presiden Joe Biden

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Gedung Putih: Presiden Xi Angkat Kasus Eksekutif Huawei, Biden Balas Tentang Dua Warga Kanada
AFP
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Joe Biden 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Proses kesepakatan pembebasan antara eksekutif Huawei dan diplomat Kanada semakin jelas. Gedung Putih menegaskan bahwa kesepakatan itu adalah masalah hukum dan tidak menunjukkan pelemahan sikap AS terhadap China.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Senin (27/9/2021) bahwa kesepakatan pembebasan Weng Wanzhou dicapai Jumat (24/9/2021), sehari sebelum Meng dibebaskan.

Disebutkan, kesepakatan itu dicapai beberapa hari setelah Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan telepon pada 9 September 2021.

Dalam panggilan telepon itu, kata Psaki, Xi mengangkat kasus Meng yang ditahan di Kanada dan Biden mengangkat masalah dua warga Kanada, pengusaha Michael Spavor dan mantan diplomat Michael Kovrig, yang ditahan di China.

Dilansir dari Channel News Asia, pembebasan Meng dan kedua warga Kanada yang hanya berbeda beberapa jam itu menunjukkan upaya pertukaran yang diperkirakan untuk meredakan ketegangan.

Baca juga: Pembebasan Eksekutif Huawei di Kanada Atas Instruksi Langsung Presiden Xi Jinping

Baca juga: China Bebaskan Dua Warga Kanada Yang Diduga Mata-mata Setelah Bos Huawei Dibebaskan

“Ini adalah keputusan hukum yang dibuat oleh Departemen Kehakiman untuk mencapai kesepakatan sehingga Meng pergi,” ujar Psaki.

Ia menegaskan bahwa pembebasan Meng tidak menunjukkan pelemahan AS atas perilaku China.

BERITA REKOMENDASI

"Sama sekali tidak ada dampak. Tidak ada yang harus membacanya sebagai dampak pada kebijakan substantif kami," katanya.

"Kebijakan kami tidak berubah, kebijakan kami terhadap China," kata Psaki.

"Kami tidak mencari konflik. Ini adalah hubungan persaingan dan kami akan terus meminta pertanggungjawaban RRT atas praktik ekonominya yang tidak adil, tindakan pemaksaannya di seluruh dunia dan pelanggaran hak asasi manusianya," katanya.

Baca juga: Ditelepon Joe Biden 90 Menit, Xi Jinping Ingatkan Kerugian Jika AS Dan China Berkonflik

Baca juga: Sosok Bos Huawei, Putri Miliuner China yang Akhirnya Dibebaskan Setelah 3 Tahun Ditahan Kanada

Sebelumnya China berusaha menganggap remeh kesepakatan pembebasan Meng, Kovrig, dan Spavor.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan tidak ada hubungan antara pembebasan ketiganya.


Ia mengatakan, pembebasan Meng adalah atas instruksi Presiden Xi Jinping.

“Presiden China memberikan instruksi tentang kasus Meng menjelang kesepakatan dengan AS yang menyebabkan pembebasannya dari proses ekstradisi Kanada,” kata Hua.

Meng yang menjadi Kepala Keuangan Huawei kembali ke Shenzhen pada Sabtu (25/9/2021).

Baca juga: Joe Biden dan Xi Jinping Berbicara Melalui Telepon, Bahas Persaingan Tidak Menjadi Konflik

Baca juga: Presiden China Xi Jinping Akhirnya Beri Selamat pada Joe Biden sebagai Presiden Terpilih AS

Beberapa jam kemudian, China membebaskan Kovrig dan Spavor.

Meng mencapai kesepakatan dengan Jaksa Federal AS yang akan membatalkan tuduhan penipuan terhadapnya tahun depan.

Sebagai imbalannya, Meng sepakat untuk mengakui bahwa ia telah menyesatkan HSBC Holdings Plc tentang bisnis perusahaan telekomunikasi dengan Iran, yang melanggar sanksi AS.

Meng ditangkap di Bandara Internasional Vancouver dengan surat perintah AS.

Ia didakwa atas tuduhan penipuan bank dan kawat karena diduga menyesatkan HSBC pada tahun 2013 tentang transaksi bisnis raksasa peralatan telekomunikasi di Iran. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas