Kakak-Beradik Warga Amerika Dibolehkan Keluar dari China, Ibunya Masih Ditahan
Menyusul kesepakatan pembebasan eksekutif Huawei, Meng Wanzhou, China membolehkan kakak-beradik warga Amerika Serikat keluar dan pulang ke AS
Editor: hasanah samhudi
![Kakak-Beradik Warga Amerika Dibolehkan Keluar dari China, Ibunya Masih Ditahan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/keluar-china.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Dua saudara kandung warga Amerika telah kembali ke Amerika Serikat setelah mereka dicegah meninggalkan China sejak 2018.
Dilansir dari Al Jazeera, pejabat Amerika Serikat mengatakan, keberangkatan kakak-adik Cynthia dan Victor Liu tersebut berlangsung beberapa hari setelah AS mengakhiri kasus ekstradisi terhadap eksekutif Huawei akhir pekan lalu.
Cynthia dan Victor Liu telah dicegah meninggalkan China selama akhir pekan, meski mereka tidak menghadapi tuduhan kriminal.
Ayah mereka, Liu Changming, adalah mantan pejabat bank yang termasuk buronan paling dicari di China dengan tuduhan penipuan.
Keluarnya Cynthia dan Victor tersebut menyusul kesepakatan yang memungkinkan Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou dilepaskan pemerintah Kanada dan kembali ke China.
Baca juga: Gedung Putih: Presiden Xi Angkat Kasus Eksekutif Huawei, Biden Balas Tentang Dua Warga Kanada
Baca juga: China Bebaskan Dua Warga Kanada Yang Diduga Mata-mata Setelah Bos Huawei Dibebaskan
Pembebasan Meng dilakukan setelah perempuan tersebut mencapai kesepakatan dengan Jaksa Federal AS dalam kasus korupsi terhadapnya.
Dalam beberapa jam setelah pembebasan Meng, dua warga Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor dibebaskan dari China.
China menangkap Kovrig dan Spavor tak lama setelah Kanada menangkap Meng atas kuasa dari Amerika Serikat.
Kritikus menuduh China melakukan diplomasi sandera atas perlakuannya terhadap dua pria yang dituduh melakukan mata-mata. Beijing telah menyangkal bahwa penangkapan kedua warga Kanada tersebut terkait dengan penangkapan Meng di Kanada.
Gedung Putih pada hari Senin mengatakan pembebasan warga Kanada bukanlah pertukaran tahanan.
Baca juga: Pembebasan Eksekutif Huawei di Kanada Atas Instruksi Langsung Presiden Xi Jinping
Baca juga: Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Lewat Telepon, Apa yang Mereka Bahas?
Tetapi kasus mereka muncul dalam pembicaraan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan mitranya Presiden China Xi Jinping pada 9 September.
Departemen Kehakiman mengatakan keputusannya atas kasus Meng diputuskan secara independen.
"Kami menyambut kembalinya Cynthia dan Victor Liu ke Amerika Serikat pada hari Minggu," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS.
Ia menambahkan bahwa staf konsuler AS di Shanghai membantu memfasilitasi keluarnya kakak-beradik tersebut.
“Kami akan terus mengadvokasi atas nama semua warga negara Amerika di China yang menghadapi penahanan sewenang-wenang dan larangan keluar secara paksa,” sebut jubir tersebut.
Baca juga: Ditelepon Joe Biden 90 Menit, Xi Jinping Ingatkan Kerugian Jika AS Dan China Berkonflik
Baca juga: China Rilis 100 Contoh Campur Tangan AS di Hong Kong, Termasuk Joe Biden dan Donald Trump
Gedung Putih menolak mengomentari keluarnya warga Amerika dari China.
Sementara Ibu Cynthia dan Victor Liu, Sandra Han, terus ditahan atas tuduhan kriminal di Tiongkok.
Analis mengatakan bahwa pembebasan Kovrig dan Spavor, serta saudara kandung Liu, tak lama setelah kepergian Meng dari Kanada, bisa menjadi isyarat yang meresahkan dari era baru konfrontasi antara China dan negara-negara barat.
China disebutkan masih menahan Cheng Lei yang berkebangsaan Australia.
Cheng Lei dikenal sebagai ikon dari saluran berita berbahasa Inggris di China, CGTN.
Baca juga: Putin dan Xi Jinping Sepakat Bersama-sama Perangi Ancaman di Afghanistan
Baca juga: Eropa Larang Penerapan Teknologi 5G dari Huawei, Apa Alasannya?
Pada Agustus tahun lalu, Cheng Lei tiba-tiba dicopot dari jabatannya dan ditahan oleh otoritas Tiongkok. Kemudian, dia didakwa dengan tuduhan membahayakan keamanan nasional China.
Pada Oktober 2020, penulis Australia Yang Hengjun juga ditahan dan didakwa melakukan spionase. Dia diadili pada bulan Mei, tetapi kelanjutan kasusnya masih belum pasti.
Selama periode yang sama, hubungan diplomatik antara China dan Australia juga memburuk karena isu-isu seperti represi politik di Xinjiang dan Hong Kong, serta ketegangan di Laut China Selatan. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)