Korea Utara Kembali Menembakkan Rudal Balistik, Jatuh ke Laut
Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek ke laut lepas pantai timurnya pada Selasa (28/9/2021).
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
Beberapa ahli mengatakan Korea Utara ingin Korea Selatan membantu meringankan sanksi yang diterima dari AS.
Konflik tiga tahun, pada 1950-1953, antara Korea Selatan dan pasukan PBB pimpinan AS melawan Korea Utara dan China, menewaskan hingga 2 juta orang.
Dalam pidatonya di PBB pekan lalu, Presiden Korea Selatan Moon Jae In mengusulkan agar deklarasi akhir perang ditandatangani antara dua Korea, AS dan China.
Setelah peluncuran rudal Korea Utara, Moon memerintahkan para pejabat untuk memeriksa penembakan senjata terbaru secara komprehensif sebelum melakukan pembalasan.
Baca juga: China Kirim 24 Jet Tempur ke Taiwan, Taipei Siagakan Sistem Rudal Pertahanan
Baca juga: Korea Utara uji coba rudal jarah jauh yang bisa menghantam Jepang, apa artinya bagi dunia?
Upaya diplomatik pimpinan AS yang bertujuan meyakinkan Korea Utara untuk meninggalkan senjata nuklirnya dengan imbalan keuntungan ekonomi dan politik, telah terhenti selama 2,5 tahun.
Para pejabat AS telah berulang kali menyatakan keinginan mereka untuk dapat berbicara lebih lanjut terkait hal tersebut.
Tetapi, AS memperjelas sanksi jangka panjang yang dikenakan pada Korea Utara tetap berlaku sampai Korea Utara mengambil langkah nyata menuju denuklirisasi.
Sementara itu, Korea Utara telah menguji rudal dan berjanji untuk terus membangun persenjataan nuklirnya.
Kim Jong Un telah mempertahankan moratorium pengujian senjata jarak jauh yang mampu mencapai Amerika.
(Tribunnews.com/Yurika)