Pemimpin Pengungsi Rohingya, Mohibullah, Ditembak Mati di Bangladesh
Pemimpin pengungsi Rohingya, Mohibullah, tewas di sebuah kamp di Bangladesh, Rabu (29/9/2021), setelah ditembak mati oleh pria bersenjata.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bersenjata menembak pemimpin terkemuka pengungsi Rohingya, Mohibullah.
Akibat penembakan tersebut, Mohibullah tewas di sebuah kamp pengungsi di Bangladesh, Rabu (29/9/2021).
Mohibullah adalah pemimpin salah satu kelompok komunitas terbesar yang muncul, sejak lebih dari 730.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar.
Mereka melarikan diri setelah terjadi tindakan keras militer pada Agustus 2017.
Dikutip dari Aljazeera, Juru bicara Masyarakat Arakan Rohingya untuk Perdamaian dan Hak Asasi Manusia (ARPSH), Mohammad Nowkhim, mengatakan insiden penembakan terjadi setelah Mohibullah melaksanakan salat malam.
Saat itu, Mohibullah sedang berbicara dengan para pemimpin pengungsi lainnya di luar kantornya.
Baca juga: RI-Bangladesh Kembali Bahas Rencana Repatriasi Pengungsi Rohingya
Baca juga: Militer Myanmar Bebaskan Ashin Wirathu, Biksu yang Dituduh Menghasut Kekerasan pada Rohingya
Kemudian, seorang pria bersenjata menembaknya setidaknya tiga kali.
“Dia ditembak mati secara langsung,” kata Nowkhim.
Setelah insiden yang menewaskan Mohibullah, sebagian besar pemimpin Rohingya memilih bersembunyi.
Mohibullah dilarikan ke rumah sakit utama Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres atau MSF) di kamp tersebut.
Dokter di rumah sakit menyatakan, Mohibullah meninggal setelah sampai di rumah sakit.
Dikutip dari wdrb.com, Naimul Haque, seorang komandan Batalyon Polisi Bersenjata di Cox's Bazar, mengatakan serangan senjata terhadap Mohibullah terjadi di kamp pengungsi Kutupalong di Ukhiya di distrik Cox's Bazar, Rabu malam.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab dan tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu.
Sosok Mohibullah