Jalanan di Kota Chofu Jepang Amblas, Presiden East Nippon Expressway Minta Maaf kepada Wali Kota
Di kawasan pemukiman Kota Chofu, lekukan jalan dan rongga bawah tanah telah ditemukan silih berganti sejak Oktober tahun lalu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jalanan di Kota Chofu Tokyo amblas setelah penggalian terowongan bawah tanah Oktober 2020 lalu. Hari ini Jumat (15/10/2021) presiden perusahaan penggalian tersebut bertemu dengan Wali Kota Chofu untuk meminta maaf.
"Kami meminta maaf atas kejadian amblasnya jalan raya tersebut," papar Presiden East Nippon Expressway, Toru Obata sambil membungkuk dan menundukkan kepalanya kepada Wali Kota Chofu, Yoshiki Nagatomo.
Perusahaan milik Obata melakukan pekerjaan penggalian terowongan bawah tanah.
Namun jalanan amblas dan rongga bawah tanah ditemukan satu demi satu di daerah perumahan Chofu City, Tokyo.
Obaya menyatakan niatnya untuk melakukan penyelidikan tambahan di sekitar tempat pelonggaran tanah yang baru dikonfirmasi dalam penyelidikan ahli.
Di kawasan pemukiman Kota Chofu, lekukan jalan dan rongga bawah tanah telah ditemukan silih berganti sejak Oktober tahun lalu.
Dan dikabarkan penyebabnya adalah pekerjaan penggalian terowongan "Tokyo Outer Ring Road" yang dikerjakan di East Nippon.
Jalan tol yang dilakukan di bawah tanah di lokasi kejadian meningkat pesat.
Satu tahun setelah amblasnya jalan, Presiden Toru Obata dari East Nippon Expressway mengunjungi Wali Kota Yoshiki Nagatomo untuk pertama kalinya.
Baca juga: Kepolisian Metropolitan Tokyo Bentuk Tim Khusus Memonitor Pelanggaran Pemilu Nasional Jepang
"Saya meminta maaf dari lubuk hati yang paling dalam karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan yang besar bagi penduduk," katanya sambil meminta maaf.
Presiden Obata mengatakan bahwa dia menyadari fakta bahwa tanah dilonggarkan atau ada kemungkinan rongga selain langsung di atas terowongan bawah tanah dalam penyelidikan ahli.
"Kami sedang berkonsultasi dengan para ahli apakah akan melakukan survei dan kami ingin melaporkan status penelitian segera setelah selesai," ujar dia.
"Fakta tegas bahwa kecemasan warga yang besar belum hilang. Selain sopan, kami juga memberikan penjelasan yang tepat waktu dan tepat agar tidak menimbulkan gesekan yang tidak perlu," kata Wali Kota Nagatomo menanggapi permintaan maaf dari Obata.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.