Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Selatan Luncurkan Roket Pertama Buatan Dalam Negeri, Tetapi Misi Gagal

Korea Selatan meluncurkan roket luar angkasa pertama yang dikembangkan oleh dalam negeri. Namun, roket gagal menempatkan muatan tiruannya ke orbit.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Korea Selatan Luncurkan Roket Pertama Buatan Dalam Negeri, Tetapi Misi Gagal
AFP
Roket luar angkasa pertama Korea Selatan "Nuri" di Pusat Luar Angkasa Naro di Goheung di Provinsi Jeolla Selatan pada 20 Oktober 2021. Misi peluncuran roket alami kegagalan. 

TRIBUNNEWS.COM - Misi Korea Selatan meluncurukan roket luar angkasa tidak sepenuhnya berhasil.

Pada Kamis (21/10/2021), Korea Selatan meluncurkan roket luar angkasa pertama yang dikembangkan oleh dalam negeri.

Namun, roket gagal menempatkan muatan tiruannya ke orbit.

Itu menjadi sebuah kemunduran dalam upaya Korea Selatan untuk bergabung dengan jajaran negara-negara penjelajah luar angkasa yang maju.

Kendaraan Peluncuran Antariksa Korea II, yang secara tidak resmi disebut Nuri dan dihiasi bendera Korea Selatan, lepas landas dari Goheung di pantai selatan diikuti kolom api.

Baca juga: Militer Korsel Masih Yakin Bisa Menjatuhkan Rudal SLBM Korea Utara

Baca juga: Militer Korea Utara Lakukan Uji Coba Rudal Balistik Kapal Selam Tipe Baru

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, mengatakan ketiga tahap roket bekerja, membawanya ke ketinggian 700 km, dan muatan 1,5 ton berhasil dipisahkan.

"(Tetapi) menempatkan satelit tiruan ke orbit tetap adalah misi yang belum selesai," ujarnya, seperti dikutip dari CNA.

Berita Rekomendasi

"Meskipun gagal mencapai tujuannya dengan sempurna, kami telah mencapai prestasi yang sangat baik dengan peluncuran pertama kami," tambahnya.

Presiden Moon menambahkan akan melakukan upaya lain pada bulan Mei.

Peluncuran roket luar angkasa pertama Korea Selatan
Peluncuran roket luar angkasa pertama Korea Selatan "Nuri" dari Pusat Antariksa Naro di Goheung di Provinsi Jeolla Selatan, 473 kilometer selatan Seoul, 21 Oktober 2021. (AFP)

"Negara-negara yang memimpin dalam teknologi luar angkasa (berarti) akan memimpin masa depan. Dan kita belum terlambat untuk melakukannya," katanya.

Menteri sains, Lim Hye-sook, mengatakan misi gagal karena mesin tahap ketiga berhenti menyala 46 detik lebih awal dari yang dijadwalkan.

Roket Nuri tiga tahap telah dikembangkan selama satu dekade dengan biaya 2 triliun won (US$1,6 miliar).

Beratnya 200 ton dan panjang 47,2m, dilengkapi total enam mesin berbahan bakar cair.

Roket luar angkasa buatn dalam negeri pertama Korea Selatan
Roket luar angkasa buatn dalam negeri pertama Korea Selatan "Nuri" diangkut keluar dari gedung perakitan ke landasan peluncuran di Pusat Antariksa Naro di Goheung di Provinsi Jeolla Selatan. (AFP)

Sorak-sorai dan tepuk tangan sebelumnya pecah di pusat kendali karena penerbangan tampaknya berjalan sesuai rencana.

Korea Selatan telah bangkit dari abu perang menjadi ekonomi terbesar ke-12 di dunia dan negara berteknologi maju.

Korsel juga menjadi rumah bagi pembuat chip memori dan smartphone terbesar di planet ini, Samsung Electronics.

Tapi, Korea Selatan tertinggal di dunia penerbangan luar angkasa yang menjadi berita utama, di mana Uni Soviet memimpin dengan peluncuran satelit pertama pada 1957, diikuti oleh Amerika Serikat.

Peluncuran roket luar angkasa pertama Korea Selatan
Peluncuran roket luar angkasa pertama Korea Selatan "Nuri" dari Pusat Antariksa Naro di Goheung di Provinsi Jeolla Selatan pada 21 Oktober 2021. (AFP)

Di Asia, Cina, Jepang, dan India semuanya memiliki program luar angkasa yang canggih,.

Tetangga Korea Selatan yang bersenjata nuklir, Korea Utara, adalah peserta terbaru ke klub negara-negara dengan kemampuan peluncuran satelit mereka sendiri.

Rudal balistik dan roket luar angkasa menggunakan teknologi serupa dan Pyongyang menempatkan satelit 300 km ke orbit pada 2012 yang dikecam negara-negara Barat sebagai uji coba rudal terselubung.

Bahkan sekarang, hanya enam negara, tidak termasuk Korea Utara, yang berhasil meluncurkan muatan satu ton dengan roket mereka sendiri.

Misi Luar Angkasa Korea Selatan

Program luar angkasa Korea Selatan memiliki rekor pada dua peluncuran pertamanya pada 2009 dan 2010, dimana sebagian menggunakan teknologi Rusia.

Keduanya berakhir dengan kegagalan, meledak dua menit setelah penerbangan.

Hal itu membuat Seoul dan Moskow saling menyalahkan.

Akhirnya peluncuran Korea Selatan di tahun 2013 berhasil, tetapi masih mengandalkan mesin yang dikembangkan Rusia untuk tahap pertama.

Bisnis peluncuran satelit semakin menjadi milik perusahaan swasta, terutama SpaceX milik Elon Musk, yang kliennya termasuk badan antariksa AS NASA dan militer Korea Selatan.

Baca juga: Korea Utara Mengkonfirmasi Peluncuran Rudal Balistik Kapal Selam, AS Minta Pyongyang Menahan Diri

Baca juga: Pertama Kalinya, Kapal Angkatan Laut China dan Rusia Bersama-sama Melewati Selat Jepang

Tetapi, seorang ahli mengatakan Nuri menawarkan potensi tak terbatas untuk Korea Selatan.

"Roket adalah satu-satunya sarana yang tersedia bagi manusia untuk pergi ke luar angkasa," kata Lee Sang-ryul, Direktur Institut Penelitian Dirgantara Korea.

"Memiliki teknologi seperti itu berarti kami telah memenuhi persyaratan dasar untuk mengikuti kompetisi eksplorasi ruang angkasa ini," imbuhnya.

Misi hari Kamis adalah satu diantara langkah dari program luar angkasa yang semakin ambisius untuk Korea Selatan, yang menurut Presiden Moon Jae-in akan berusaha untuk meluncurkan pengorbit bulan tahun depan, setelah ia memeriksa tes mesin Nuri pada bulan Maret.

"Dengan pencapaian sistem roket Korea Selatan, pemerintah akan mengejar proyek eksplorasi ruang angkasa yang aktif."

"Kami akan mewujudkan impian kami untuk mendaratkan pesawat kami di Bulan pada tahun 2030," ujarnya.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas