Studi: Booster Pfizer-BioNTech Perkuat Perlindungan Terhadap Covid-19, Termasuk Varian Delta
Studi membuktikan Booster Pfizer-BioNTech dapat memperkuat perlindungan terhadap Covid-19, termasuk varian delta.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Peneliti melaporkan kemanjuran booster Pfizer-BioNTech untuk memperkuat perlindungan terhadap Covid-19, termasuk varian Delta.
Perusahaan farmasi Amerika Pfizer dan mitranya BioNTech mengatakan data dari uji coba Fase III menunjukkan kemanjuran tinggi dari dosis booster vaksin Covid-19 mereka terhadap virus corona.
Mengutip dari Al Jazeera, peneliti mengatakan percobaan terhadap 10.000 peserta berusia 16 tahun ke atas menunjukkan efektivitas 95,6 persen terhadap penyakit, selama periode ketika strain Delta menyebar.
Studi ini juga menemukan bahwa suntikan booster memiliki gambaran keamanan yang baik.
Baca juga: Mudahkan Lansia, Kartu Vaksin Jemaah Umrah Bakal Dicetak untuk Scan Barcode
Baca juga: Vaksin Covid-19 Berpusat di Negara Kaya, WHO: Pandemi Bisa Berlanjut hingga 2022
Pfizer mengatakan kemanjuran vaksin dua suntikannya turun seiring waktu.
Itu berdasarkan sebuah penelitian yang menunjukkan efektivitas 84 persen dari puncak 96 persen empat bulan setelah dosis kedua.
Beberapa negara maju telah berencana untuk memberikan dosis booster.
Pembuat obat mengatakan waktu rata-rata antara dosis kedua dan suntikan booster atau plasebo dalam penelitian ini adalah sekitar 11 bulan.
Mereka menambahkan, hanya ada lima kasus Covid-19 pada orang yang menerima suntikan booster, dibandingkan dengan 109 kasus pada kelompok yang menerima suntikan plasebo.
“Hasil ini memberikan bukti lebih lanjut tentang manfaat booster karena kami bertujuan untuk membuat orang terlindungi dengan baik dari penyakit ini,” kata CEO Pfizer, Albert Bourla.
Baca juga: Pemerintah Jamin Stok Vaksin Covid-19 Selalu Tersedia untuk Masyarakat
Baca juga: Baru 175 Juta Dosis Vaksin yang Disuntikkan, Jubir Pemerintah: Sudah On The Track
Usia rata-rata peserta adalah 53 tahun, dengan 55,5 persen peserta berusia antara 16 dan 55 tahun, dan 23,3 persen berusia 65 tahun ke atas.
Perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan mereka akan menyerahkan hasil rinci dari uji coba untuk publikasi peer-review ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Badan Obat Eropa, dan badan pengatur lainnya sesegera mungkin.
Regulator AS dan Eropa telah mengesahkan dosis ketiga vaksin Covid-19 oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna Inc untuk pasien dengan sistem kekebalan yang terganggu yang cenderung memiliki perlindungan yang lebih lemah dari rejimen dua dosis.
(Tribunnews.com/Yurika)