Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Pelajari Data Swedia dan Denmark Soal Efek Samping Vaksin Moderna

(WHO) sedang mempelajari data dari Swedia dan Denmark tentang kemungkinan adanya hubungan antara penggunaan vaksin virus corona (Covid-19) Moderna

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in WHO Pelajari Data Swedia dan Denmark Soal Efek Samping Vaksin Moderna
TRIBUNNEWS/Jeprima
Tampak pada gambar vaksin Covid-19 Moderna yang akan menjadi dosis ketiga atau vaksin booster dan jarum suntik bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/8/2021). Penyuntikan dosis ketiga itu dimaksudkan untuk memberikan proteksi tambahan kepada petugas kesehatan, terutama bagi yang merawat pasien Covid-19.?Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan?booster? vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes) ditargetkan selesai pada minggu kedua Agustus 2021 dengan jumlah nakes yang menjadi prioritas penerima vaksin sebanyak 1.468.764 orang. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang mempelajari data dari Swedia dan Denmark tentang kemungkinan adanya hubungan antara penggunaan vaksin virus corona (Covid-19) Moderna dengan peningkatan risiko peradangan jantung (miokarditis).

Pernyataan ini disampaikan Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses ke Obat-obatan, Vaksin dan Farmasi, Mariangela Simao pada hari Kamis kemarin.

"WHO saat ini sedang mempertimbangkan keputusan di Swedia dan Denmark untuk menghentikan vaksinasi yang menggunakan vaksin Moderna," kata Simao.

Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (22/10/2021), ia kemudian mengatakan bahwa beberapa hari mendatang, akan ada pernyataan resmi dari penasihat global terkait keamanan vaksin tersebut.

"Jadi kita akan melihat pernyataan kelompok penasihat global tentang keamanan vaksin dalam beberapa hari ke depan," kata Simao.

Baca juga: FDA Sebut Vaksin Covid-19 Moderna Tidak Memenuhi Syarat untuk Dijadikan Booster: 2 Dosis Sudah Kuat

Sebelumnya, badan kesehatan masyarakat Swedia mengatakan mereka telah memperpanjang jeda untuk vaksin Moderna Spikevax bagi kelompok usia 30 tahun dan lebih muda.

Hal itu karena terjadi peningkatan miokarditis dan perikarditis di kalangan anak muda.

Berita Rekomendasi

Vaksinasi yang menggunakan Spikevax ini akan dihentikan sementara hingga 1 Desember mendatang.

Sedangkan bagi mereka yang telah mendapatkan suntikan dosis pertama, akan ditawarkan untuk menggunakan vaksin Comirnaty dari Pfizer/Biontech pada suntikan dosis kedua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas