Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alec Baldwin Tembak Kru Film dengan Senjata Properti, 2 Insiden Serupa Pernah Terjadi Sebelumnya

Kru film tewas karena senjata properti. Kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Alec Baldwin Tembak Kru Film dengan Senjata Properti, 2 Insiden Serupa Pernah Terjadi Sebelumnya
Instagram @halynahutchins, Twitter @brandonblee, ABC/Aaron Spelling Productions
Halyna Hutchins, Brandon Lee, Jon-Erik Hexum. Kru film tewas karena senjata properti. Kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. 

"Tidak seorang pun seharusnya terbunuh oleh senjata di lokasi syuting," tulisnya.

Shannon mengucapkan belasungkawa
Shannon mengucapkan belasungkawa (Screenshot Twitter)

Sembilan tahun sebelum kematian Lee, aktor Jon-Erik Hexum secara tidak sengaja menembak dirinya sendiri di lokasi syuting "Cover Up" pada tahun 1984.

Menurut Newsweek, Hexum sedang bermain-main dengan senjata properti.

Ia bercanda dengan mengarahkan senjata api ke kepalanya lalu menarik pelatuk.

Jon-Erik Hexum
Jon-Erik Hexum (ABC/Aaron Spelling Productions)

Peluru kosong langsung mengenai tengkoraknya, menyebabkan patah tulang yang menyebabkan pendarahan serius di otaknya.

Hexum meninggal enam hari kemudian.

Pembuat film menyerukan diakhirinya penggunaan peluru kosong dalam senjata api properti setelah kematian Hutchins

Berita Rekomendasi

Selain memberi penghormatan kepada Hutchins setelah kematiannya yang tak terduga, banyak pembuat film mengatakan sudah saatnya untuk berhenti menggunakan peluru kosong di senjata properti untuk syuting film.

Craig Zobel, sutradara "Mare of Easttown," menulis cuitan pada hari Jumat bahwa senjata dengan peluru kosong "seharusnya dilarang sepenuhnya."

"Ada komputer sekarang. Tembakan di Mare of Easttown semuanya digital," kata sutradara.

"Kamu mungkin tahu, tapi siapa yang peduli? Itu risiko yang tidak perlu."

cuitan Craig Zobel
cuitan Craig Zobel (Screenshot Twitter)

Rachel Morrison, yang pada tahun 2017 terkenal sebagai sinematografer wanita pertama yang pernah dinominasikan untuk Oscar, menulis di Instagram Story-nya.

Ia mengungkapkan, "tidak ada alasan yang masuk akal untuk terus menggunakan peluru kosong, hanya butuh biaya 50c untuk menambahkan efek tembakan dalam pengeditan pasca-produksi."

"Saya sangat marah atas kehilangan yang tidak perlu dan sebenarnya dapat dicegah ini," tulisnya.

Morrison menambahkan: "Juga jika Anda tidak memiliki cukup dana untuk membuat film dengan aman, Anda seharusnya tidak membuatnya."

"Tidak ada pengambilan gambar, tidak ada adegan, dan tidak ada film yang layak kehilangan nyawa."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas