TRIBUNNEWS.COM - Putri Mako dari Jepang akhirnya menikah dengan kekasihnya, Kei Komuro pada Selasa (26/10/2021).

Setelah bertahun-tahun menghadapi berbagai kontroversi, keduanya akhirnya melangsungkan pernikahan.

Mengutip dari BBC, pernikahan digelar tanpa ritual pernikahan kerajaan yang biasa dilakukan.

Putri Mako juga menolak pembayaran yang ditawarkan kepada wanita kerajaan.

Baca juga: Putri Mako Hanya akan Beri Sambutan di Konferensi Pers Pernikahan, Pertanyaan Media Dijawab Tertulis

Baca juga: SOSOK Putri Mako, Keponakan Kaisar Jepang yang Rencana Pernikahannya Ditentang Banyak Orang

Dia adalah anggota wanita pertama dari keluarga kerajaan yang melewatkan kedua ritual tradisional tersebut.

Menurut hukum Jepang, anggota keluarga kekaisaran perempuan kehilangan status mereka apabila menikah dengan orang biasa.

Dengan pernikahannya itu, Putri Mako kehilangan status kerajaannya.

Putri Mako meninggalkan kediamannya di Tokyo sekitar pukul 10:00 waktu setempat pada hari Selasa untuk mendaftarkan pernikahannya.

Dia membungkuk beberapa kali kepada orang tuanya, Putra Mahkota Fumihito dan Putri Mahkota Kiko.

Dia juga memeluk adik perempuannya sebelum dia pergi.

Pasangan itu diperkirakan akan mengadakan konferensi pers pada hari Selasa, di mana mereka akan membuat pernyataan pembukaan singkat dan memberikan jawaban tertulis atas lima pertanyaan terpilih yang telah diajukan sebelumnya.

Pernikahan Sederhana

Dikutip dari CNA, Putri Mako dan Kei Komuro telah bertunangan pada 2017, lalu.

Sang putri belajar seni dan warisan budaya di Universitas Kristen Internasional Tokyo, di mana dia bertemu Komuro, dan menghabiskan satu tahun di Universitas Edinburgh.