Tidak Pernah Terpapar Virus Corona dan Tidak Divaksin, Bayi di AS Terlahir dengan Antibodi Covid-19
Seorang bayi asal Charlotte, Carolina Utara, Amerika Serikat, terlahir dengan antibodi Covid-19.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi asal Charlotte, Carolina Utara, Amerika Serikat, terlahir dengan antibodi Covid-19.
Bayi laki-laki itu tidak pernah terinfeksi Covid-19 dan juga belum pernah divaksin.
Kondisi yang dialami Henry Bush cukup langka.
Carrie Bush, ibu Henry, sangat senang ketika anaknya memiliki antibodi.
"Ini sangat keren! Saat kami mengetahui dia memiliki antibodi, suami dan saya sangat gembira dan senang," ujarnya saat diwawancari stasiun TV lokal Fox46 Charlotte.
Bayi berusia 6 bulan itu tidak terkena virus atau divaksin, tetapi ibunya mendapat vaksinasi Covid-19 saat hamil.
Baca juga: Pemerintah China Segera Vaksinasi Anak-anak Usia 3-11 Tahun
Baca juga: Syarat yang Harus Dipenuhi Agar Ibu Hamil Bisa Divaksinasi
Sang ibu diduga "meneruskan" antibodi Covid-19 ke bayinya saat masih dalam kandungan.
"Itu memberi saya lebih banyak rasa damai," kata Bush.
Bush adalah seorang perawat.
"Saya terus bekerja sampai akhir," katanya tentang kehamilannya.
Karena Carrie terus bertemu pasien saat hamil, ia divaksinasi untuk melindungi dirinya sendiri.
"Kami jelas melihat ibu hamil jatuh sakit dengan kondisi parah akibat Covid-19," katanya.
"Dan pada satu titik beberapa minggu lalu, ada beberapa wanita di ICU karena Covid-19."
Setelah mengetahui sang anak memiliki antibodi, Carrie mengaku lebih tenang,
"Saya menjadi sedikit lebih tenang mengetahui Henry memiliki antibodi, terutama saat dia dititipkan ke tempat penitipan anak atau saat bertemu banyak orang."
Carrie memang tidak tahu persis berapa lama bayi laki-lakinya memiliki antibodi.
Tetapi Henry baru saja menjalani check up 6 bulanan, dan dia masih dinyatakan memiliki antibodi.
Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui
Vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini telah terbukti efektif dan memiliki keamanan yang baik.
Vaksin tersebut tidak mengandung virus corona hidup dan tidak dapat menginfeksi wanita hamil atau bayinya yang belum lahir di dalam rahim.
Dikutip Tribunnews.com dari GOV.UK, Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) Inggris merekomendasikan ibu hamil untuk divaksinasi Covid-19.
Di Amerika Serikat, per awal Agustus 2021, sekitar 90.000 wanita hamil telah divaksinasi terutama dengan vaksin Pfizer dan Moderna dan tidak ada masalah keamanan yang teridentifikasi.
Petunjuk tentang vaksin Covid-19 terus ditinjau oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan badan pengatur di Inggris, AS, Kanada, dan Eropa.
Baca juga: Cek Syarat Vaksin Covid-19 Bagi Ibu Hamil, Berikut 3 Jenis Vaksin yang Digunakan
Baca juga: Tiga Persiapan Bagi Ibu Hamil yang Akan Mengikuti Vaksinasi Covid-19
Vaksin Pfizer dan Moderna adalah vaksin pilihan untuk wanita hamil dari segala usia untuk dosis pertama mereka.
Siapa pun yang telah mendapatkan dosis pertama dan dijadwalkan dosis kedua saat hamil, harus mendapatkan dosis kedua dengan merek yang sama kecuali mereka memiliki efek samping yang serius setelah dosis pertama.
Apakah Covid-19 Menyebabkan Penyakit Serius pada Ibu Hamil?
Meskipun secara keseluruhan risiko penyakit Covid-19 pada wanita hamil dan bayi baru lahir masih rendah, beberapa wanita mungkin menjadi tidak sehat dan memerlukan perawatan di rumah sakit.
Wanita hamil dengan Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi untuk masuk perawatan intensif daripada wanita pada usia yang sama yang tidak hamil.
Wanita dengan Covid-19 juga memiliki kemungkinan 2 hingga 3 kali lebih besar untuk melahirkan lebih awal daripada wanita tanpa Covid-19.
Wanita hamil dengan kondisi klinis yang mendasari juga berisiko lebih tinggi menderita komplikasi serius dari Covid-19.
Faktor Risiko Ibu Hamil
Jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasari seperti:
- masalah imuntas;
- diabetes;
- tekanan darah tinggi;
- penyakit jantung;
- asma.
Atau jika Anda:
- mengalami obesitas;
- berusia di atas usia 35 tahun;
- pada trimester ketiga kehamilan (lebih dari 28 minggu).
Anda lebih berisiko terkena Covid-19 daripada wanita pada usia yang sama yang tidak hamil.
Jika Sedang Merencanakan Kehamilan
Tidak perlu menghindari kehamilan setelah vaksinasi Covid-19.
Tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 memiliki efek pada kesuburan atau peluang Anda untuk hamil.
Jika Sedang Hamil
Vaksin Covid-19 menawarkan perlindungan terbaik bagi wanita hamil terhadap penyakit Covid-19 yang dapat menjadi serius pada kehamilan selanjutnya bagi sebagian wanita.
Dosis pertama vaksin Covid-19 akan memberi Anda perlindungan yang baik.
Anda membutuhkan dosis kedua untuk mendapatkan perlindungan yang lebih tahan lama, tidak perlu menunda dosis kedua ini.
Jika Anda sudah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 tanpa mengalami efek samping yang serius, Anda dapat mendapatkan dosis kedua dengan merek vaksin yang sama.
Tetapi jika dosis pertama Anda adalah vaksin AstraZeneca (AZ), Anda harus mempertimbangkan informasi lebih dalam mengenai informasi vaksinasi Covid-19 dan mengenai pembekuan darah.
Menyusui
Manfaat menyusui sudah banyak diketahui.
JCVI telah merekomendasikan bahwa vaksin dapat diberikan kepada ibu menyusui.
Hal ini sejalan dengan rekomendasi dari Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia.
Efek Samping
Seperti semua obat-obatan, vaksin dapat menyebabkan efek samping yang umum.
Penting untuk mengetahui efek samping apa yang mungkin akan dirasakan setelah vaksinasi, seperti nyeri dan pegal di sekitar suntikan hingga demam.
Ikuti Terus Protokol Kesehatan
Tidak ada vaksin yang 100% efektif sehingga penting untuk terus mengikuti protokol kesehatan saat ini.
Untuk melindungi diri sendiri dan keluarga, teman dan kolega, Anda HARUS tetap:
- menerapkan physical distancing;
- memakai masker;
- mencuci tangan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)