Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi Khawatir dengan Pengembangan Kapal Selam Nuklir Australia

Menurut Presiden, ASEAN memiliki kepercayaan terhadap kekuatan kerja sama dan kekuatan dialog dalam mengatasi perbedaan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden Jokowi Khawatir dengan Pengembangan Kapal Selam Nuklir Australia
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-38 yang digelar secara virtual pada Selasa (26/10/ 2021) 

TRIBUNNEWS. COM JAKARTA -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong ASEAN dan Australia untuk terus membangun kepercayaan agar dapat bersama-sama berkontribusi menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan.

Menurut Presiden, ASEAN memiliki kepercayaan terhadap kekuatan kerja sama dan kekuatan dialog dalam mengatasi perbedaan.

Hal tersebut membuat ASEAN dapat bertahan selama lebih dari 50 tahun dan dapat berkontribusi pada stabilitas, perdamaian, serta kesejahteraan di kawasan.

"Dengan kekuatan ini, saya yakin tidak akan ada perdamaian dan stabilitas kawasan tanpa ASEAN," ujar Presiden Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-1 ASEAN-Australia secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10 2021).

Baca juga: Polemik Kapal Selam Nuklir AUKUS, Pengamat Pertahanan: Jangan Kagetan Indonesia Juga Pasti Butuh

Presiden menyadari adanya dinamika yang sangat tinggi yang dapat mengancam stabilitas kawasan.

Namun Indonesia tidak ingin kawasan ini menjadi ajang perlombaan senjata dan menjadi power projection yang dapat mengancam stabilitas.

Indonesia ingin semua pihak terus menghormati Treaty of Amity and Cooperation, hukum internasional, serta norma dan nilai-nilai kawasan.

Berita Rekomendasi

"Kita harus mampu membangun culture of conflict menjadi culture of peace, trust deficit menjadi strategic trust," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia mengkhawatirkan AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Australia yang dinilai dapat memantik makin tingginya rivalitas di kawasan.

Oleh karena itu, Indonesia berharap agar Australia dapat melanjutkan keterbukaannya terhadap ASEAN dan menjadi salah satu mitra ASEAN dalam menciptakan stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik.

"Sebagai penutup, Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap status hubungan ASEAN-Australia menjadi comprehensive strategic partnership," ucap Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam KTT tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas