40 Perusahaan Hyogo Jepang di Indonesia Sudah Ada Sejak Lama, Gubernur Saito Tak Janjikan apa pun
Sebanyak 40 perusahaan dari prefektur Hyogo Jepang yang ada di Indonesia sudah sejak lama memang ada di Indonesia.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 40 perusahaan dari Prefektur Hyogo Jepang yang ada di Indonesia sudah sejak lama memang ada di Indonesia.
"Tidak ada janji apa pun Gubernur Hyogo kepada Dubes Indonesia untuk Jepang saat bertemu 22 Oktober lalu di kantor Gubernuran Hyogo," papar sumber Tribunnews.com yang ikut pula dalam pertemuan tersebut.
Gubernur Hyogo, Motohiko Saito, tambahnya hanya menginginkan iklim investasi di Indonesia lebih baik lagi di masa mendatang sehingga semakin menarik minat investasi para pengusaha Hyogo ke Indonesia di masa depan.
"Sejumlah 40 perusahaan yang berasal dari prefektur Hyogo memang sudah lama sudah ada di Indonesia. Mereka melakukan investasi sendiri di Indonesia setelah melakukan penyelidikan sendiri," tambahnya lagi.
Sedangkan pertemuan selama 30 menit dengan Dubes Indonesia Heri Akhmadi hanya mendengarkan saja keinginan Dubes Indonesia tersebut yang disampaikan kepada Gubernur Hyogo.
"Gubernur tak ada dan tak pernah menjanjikan apa pun. Umumnya hanya menyatakan Wakarimashita (Red.: Mengerti) saja menanggapi pesan yang disampaikan Dubes Indonesia tersebut," tambahnya lagi.
Pertemuan dilangsungkan hari Jumat, 22 Oktober, jam 14: 00-14: 30 bertempat di Ruang Konferensi No.2 Balai Pemerintah Prefektur Hyogo dengan tujuan berkenalan dan saling bersalaman dengan baik, bertukar cendera mata.
Hadir Heri Akhmadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Diana Emilla Sari Sutikno Konsul jenderal Indonesia di Osaka, serta 1 orang lagi pejabat KBRI Tokyo.
Di bagian prefektur Hyogo selain Gubernur Saito juga Tadashi Yokokawa, Direktur Biro Internasional Naotake Sugiyama, Kepala Divisi Pertukaran Internasional, Kayashima Seishi, Kepala Divisi Ekonomi Internasional dan staf lainnya.