Kasus Harian Covid-19 Singapura Tembus 5.000 untuk Pertama Kali, Kemenkes akan Lakukan Penyelidikan
Menyusul lonjakan Covid-19 yang tak biasa pada Rabu (27/10/2021) di Singapura, Kementerian Kesehatan (MOH) akan melakukan penyelidikan.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
Jumlah lansia yang meninggal yang divaksinasi lengkap dan tidak divaksinasi masing-masing adalah 0,3 dan 7,7.
Pada hari Selasa, 84 persen orang di Singapura telah menerima rejimen lengkap atau dua dosis vaksin Covid-19, sementara 85 persen telah menerima setidaknya satu dosis dan 14 persen telah menerima suntikan penguat.
Klaster Aktif
MOH mengatakan pihaknya sedang memantau dengan cermat tujuh klaster aktif.
Sembilan kasus baru ditambahkan ke klaster IMH, sehingga jumlah total infeksi yang terkait dengan klaster menjadi 153.
Sebagian besar kasus melibatkan pasien, dengan sepuluh anggota staf terinfeksi.
Rumah Lansia Bukit Batok, klaster terbesar dalam daftar, mencapai 157 infeksi setelah satu kasus lagi dikaitkan dengan klaster.
Baca juga: Kemenkes Sebut Pelonggaran Prokes Sebabkan Kasus Covid-19 di Negara-negara Eropa Meningkat
Baca juga: Studi: Obat Anti-depresi Dapat Tingkatkan Pemulihan Pasien Covid-19 yang Parah
Klaster di Maple Bear Loyang, Banyan Home @ Pelangi Village, AWWA Community Home for Lansia, PCF Sparkletots di Zhenghua dan MWS Christalite Methodist Home juga menambah kasus baru.
Kasus dari Pelancong
Lima dari lebih dari 5.100 pelancong yang memasuki Singapura melalui jalur perjalanan yang divaksinasi, dinyatakan positif Covid-19.
Menteri Perhubungan S Iswaran memberikan data pada hari Selasa, selama pengarahan media virtual yang mengumumkan pembukaan jalur perjalanan yang divaksinasi dengan Australia dan Swiss mulai 8 November.
Skema saat ini mencakup 10 negara, yaitu Brunei, Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Pengaturan serupa dengan Korea Selatan akan dimulai pada 15 November.
Di bawah skema tersebut, pelancong yang divaksinasi dapat memasuki Singapura tanpa harus menjalani karantina.
Sebagai gantinya, mereka harus menjalani tes reaksi berantai polimerase (PCR) hingga 48 jam sebelum berangkat dan saat tiba.
Baca juga artikel lain terkait Virus Corona atau Singapura
(Tribunnews.com/Rica Agustina)