Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ASEAN Tegaskan Myanmar Bagian dari Keluarga, Tapi Akan Desak Junta Dialog

ASEAN menegaskan Myanmar tetap bagian dari asosiasi ini, namun akan tetap mendesak junta memenuhi komitmennya untuk berdialog dan rekonsiliasi

Editor: hasanah samhudi
zoom-in ASEAN Tegaskan Myanmar Bagian dari Keluarga, Tapi Akan Desak Junta Dialog
KTT ASEAN 2021/AFP
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen (tengah) mengangkat palu sebagai ketua baru ASEAN saat upacara penutupan KTT ASEAN 2021, diadakan secara virtual di ibukota Brunei, Bandar Seri Begawan. 

Utusan khusus ASEAN untuk Myanmar saat ini, Erywan Yusof dari Brunei, belum berhasil berkunjung ke Myanmar karena junta menolak memberikannya izin bertemu dengan pemimpin demokrasi Aung San Suu Kyi yang digulingkan junta.

Baca juga: Militer Myanmar Tak Akan Izinkan Utusan Khusus ASEAN Bertemu Aung San Suu Kyi

Baca juga: Militer Myanmar Lancarkan Serangan Udara Ke Kelompok Perjuangan Bawah Tanah

Baca juga: Oposisi Myanmar Sambut Baik Junta Militer Tidak Diundang KTT ASEAN

"Sementara kita semua menghormati prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri negara-negara anggota, situasi di Myanmar terus menjadi perhatian serius," kata Sokhonn kepada Reuters.

"(Itu) memiliki dampak negatif di kawasan, kredibilitas asosiasi dan pada rakyat Myanmar, saudara dan saudari kita,” katanya, seperti dilansir dari Channel News Asia.

Sokhonn mengatakan Kamboja mendukung penolakan kehadiran Min Aung Hlaing, karena junta menolak untuk mengizinkan Erywan bertemu dengan semua pemangku kepentingan.

Tetapi Kamboja menegaskan bahwa tidak saatnya membicarakan kelanjutan pengecualian terhadap Min.

"Hal-hal mungkin dan akan berkembang," katanya. "Itu akan sangat bergantung pada Myanmar,” katanya.

Baca juga: Eks Presiden Myanmar Win Myint Mengaku Dipaksa Militer untuk Mundur Beberapa Jam Sebelum Kudeta

Myanmar bergabung dengan ASEAN pada tahun 1997 di bawah rezim militer sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Dua diplomat regional, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan ASEAN akan menggunakan pengecualian Min Aung Hlaing sebagai pengaruh untuk memaksanya mengizinkan utusan ASEAN bertemu lawan militer.

Para diplomat mengatakan ujian berikutnya dari tekad ASEAN untuk mengecualikan junta adalah pertemuan puncak China-ASEAN bulan depan, yang diperkirakan akan dihadiri oleh Presiden China Xi Jinping.

Namun diplomat menilai sangat tidak mungkin Min Aung Hlaing akan menghadiri KTT ASEAN-UE akhir tahun ini  karena keberatan dari pihak Eropa. (Tribunnews.com/CNA/Aljazeera/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas