Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Macron Menyebutnya Berbohong Sola Kapal Selam, PM Australia Menyangkal dan Bilang Sudah Menjelaskan

Perdana Menteri Australlia Scott Morrison menyangkal telah berbohong pada Presiden Prancis Emmanuel Macron soal pembelian kapal selam

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Macron Menyebutnya Berbohong Sola Kapal Selam, PM Australia Menyangkal dan Bilang Sudah Menjelaskan
AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron 

TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbohong kepadanya atas kesepakatan kapal selam yang dibatalkan.

"Saya rasa tidak. Saya tahu," kata Macron, Minggu (31/10/2021), ketika ditanya oleh media Australia apakah Scott Morrison tidak jujur dalam urusan pribadi mereka.

Kedua pemimpin menghadiri G20 di Roma dan KTT iklim utama yang didukung PBB di Glasgow. Namun perselisihan terkait kapal selam ini terus membayangi antara keduanya.

Pada bulan September, pemimpin Australia tanpa peringatan merobek kontrak bernilai miliaran dolar dengan Prancis untuk membangun armada kapal selam baru.

Pada saat yang sama, Morrison mengungkapkan bahwa dia telah melakukan pembicaraan rahasia untuk memperoleh kapal selam nuklir AS atau Inggris.

Baca juga: Macron dan Biden Bahas Kesepakatan Kapal Selam Australia, Dubes Prancis Kembali Bertugas di AS

Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu PM Morrison Bahas Vaksinasi, Dilanjutkan Bertemu Presiden Macron Bahas Pertahanan

Paris sangat kecewa dan mengecam keputusan Australia ini. Prancis menyebutnya sebagai "tikaman dari belakang".

Saat itu, Prancis memanggil pulang duta besarnya untuk Australia, namun sekarang sudah kembali dan bertugas di Down Under.

BERITA REKOMENDASI

Media Australia bertanya kepada Macron di sela-sela KTT G20 apakah menurutnya pemimpin Australia itu tidak jujur ​​kepadanya dalam pertemuan pribadi.

Presiden Prancis tidak menunjukkan langsung keraguannya, dan hanya mengatakan perlunya "saling menghormati".

"Anda harus berperilaku sejalan dan konsisten dengan nilai ini," katanya.

Baca juga: Pakar: Sebaiknya Indonesia Merapat Ke China Terkait Rencana Australia Buat Kapal Selam Nuklir

Baca juga: Armada Kapal Selam Nuklir Australia Untuk Antisipasi Konflik Dengan China, Apakah Negara Barat Siap?

Macron, yang berpapasan dengan Morrison di G20, dan berbicara di telepon awal pekan ini, mengatakan kepada Morrison bahwa saling percaya antara kedua negara telah terputus.

Keduanya bertemu langsung dalam pembicaraan formal, meskipun duta besar Prancis akan bertemu dengan menteri luar negeri Australia di Sydney pada hari Senin (1/11/2021).


Di Roma, pemimpin Prancis tampaknya lebih banyak membuat kemajuan dalam menjernihkan suasana dengan Presiden AS Joe Biden.

Pada hari Jumat (29/10/2021), Biden mengakui kepada rekannya dari Prancis bahwa Washington merasa canggung dalam cara menangani kesepakatan itu.

"Kami tidak memiliki sekutu yang lebih baik daripada Prancis," katanya.

Baca juga: Armada Kapal Selam Nuklir Australia Untuk Antisipasi Konflik Dengan China, Apakah Negara Barat Siap?

Baca juga: AS dan Korea Selatan Cari Cara Bujuk Korea Utara agar Kembali pada Program Senjata Nuklir

Morrison mempertahankan sikapnya Minggu (31/10/2021) dan menyangkal pandangan Macron dan menyangkal bahwa dia berbohong kepada pemimpin Prancis pada pertemuan pribadi pada bulan Juni.

"Saya tidak setuju dengan itu, Itu tidak benar," katanya.

“Kami makan malam bersama. Seperti yang telah saya katakan dalam banyak kesempatan, saya menjelaskan dengan sangat jelas bahwa opsi kapal selam konvensional tidak akan memenuhi kepentingan Australia,” kata Morrison.

"Saya cukup sadar akan kekecewaan yang ada. Dan saya tidak terkejut - itu adalah kontrak yang signifikan. Jadi saya tidak terkejut dengan tingkat kekecewaannya,” katanya.  (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas