Daftar Pemilih Jepang Digandakan Ilegal, Walikota dan Ketua DPRD Mengundurkan Diri
Matsumoto secara ilegal menyalin daftar pemilih dan mengeluarkannya dan menggunakannya untuk pemilihannya sendiri.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Walikota Kota Manazuru, Prefektur Kanagawa, Kazuhiko Matsumoto dalam jumpa pers Kamis ini (4/11/2021) menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Walikota.
Matsumoto secara ilegal menyalin daftar pemilih dan mengeluarkannya dan menggunakannya untuk pemilihannya sendiri.
Permintaan pengunduran diri disetujui oleh parlemen kota Manazuru Kamis ini (4/11/2021).
Walikota Kazuhiko Matsumoto dari Kota Manazuru adalah pegawai kota.
Pada Februari tahun lalu, dia secara ilegal menyalin dan mengeluarkan daftar pemilih dari sekitar 6.600 pemilih di kota itu.
Daftar pemilih dipakai untuk dirinya sendiri dalam pemilihan walikota yang diadakan sekitar setengah tahun kemudian.
Menjadi jelas bahwa dia menggunakannya untuk pemilihan.
Walikota Matsumoto mengajukan permohonan pengunduran diri pada tanggal 1 November 2021 lalu disetujui semua pihak Kamis ini (4/11/2021).
Selain itu, dalam pemilihan dewan kota Manazuru-cho yang diadakan pada bulan September, Ketua DPRD Manazuru, Katsumi Iwamoto, yang telah menerima salinan daftar yang sama dari Walikota Matsumoto, mengundurkan diri pula sebagai ketua.
Satu orang lagi yaitu anggota parlemen serta mantan Walikota Ken Aoki yang memimpin komite pengarah parlemen, ikut pula mengundurkan diri karena menerima daftar ilegal tersebut.
Ketika ditanya apakah dia akan mencalonkan diri untuk pemilihan walikota berikutnya pada konferensi pers, Walikota Matsumoto berkata, "Pertama-tama, saya sangat menyesal dan meminta maaf dan harus menjelaskan kepada warga kota."
Pemilihan untuk memilih walikota Manazuru yang baru dijadwalkan pada pertengahan bulan Desember 2021.