Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerap Menyerang Hewan Ternak, Keluarga Ini Menyadari Anak Anjing yang Dibeli Ternyata Rubah

Sebuah keluarga di Peru tertipu. Hewan peliharaan yang mereka pikir anak anjing ternyata seekor rubah.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Kerap Menyerang Hewan Ternak, Keluarga Ini Menyadari Anak Anjing yang Dibeli Ternyata Rubah
freepik
Seekor rubah - Sebuah keluarga di Peru baru menyadari hewan peliharaan yang mereka beli sebagai anak anjing ternyata rubah. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah keluarga di Lima, Peru, tertipu dengan hewan yang mereka beli.

Hewan peliharaan yang mereka pikir anak anjing ternyata seekor rubah.

Melansir People, keluarga Soleto membeli hewan sebagai anak anjing dari sebuah toko kecil di Lima.

Anak anjing itu mereka beri nama Run Run.

Awalnya, hewan itu berperilaku layaknya seekor anjing muda.

Dia menyenangkan, ramah, dan energik.

Baca juga: Viral Seekor Anjing di Bekasi Nyaris kena Tombak, Begini Kronologinya

Baca juga: Hewan-hewan yang Dapat Menghasilkan Listrik untuk Bertahan Hidup

Namun saat Run Run semakin tua, Soletos mulai mempertanyakan apakah hewan peliharaan mereka adalah seekor anjing.

BERITA TERKAIT

Pasalnya, Run Run mulai menyerang dan membunuh bebek dan ayam lokal.

Ekor hewan peliharaan yang lebat, telinga runcing, dan wajah yang lebih kurus menjadi lebih menonjol seiring bertambahnya usia Run Run.

Akhirnya, keluarga menyadari bahwa Run Run adalah rubah Andes, bukan anjing.

Sebelum pemiliknya memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya, Run Run dikabarkan kabur dari rumah.

Seekor rubah di hutan Eropa.
Seekor rubah di hutan Eropa.

Baca juga: Aplikasi Pet n Pop Mudahkan Para Pengusaha Toko Hewan Untuk Memulai Usaha

Baca juga: Mengenal Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya: Herbivora, Karnivora, Omnivora

Pejabat dari Servicio Nacional Forestal y de Fauna Silvestre (SERFOR), otoritas kehutanan dan margasatwa nasional Peru, saat ini sedang mencari rubah itu sehingga mereka dapat memindahkan Run Run ke pusat margasatwa.

"Perdagangan satwa liar menimbulkan konsekuensi (seperti) ini," kata Walter Silva, dokter hewan dan spesialis satwa liar di SERFOR.

"Mereka yang membunuh orang tua, dan anak-anak diperdagangkan secara ilegal di pasar informal," tambahnya.

Menurut Silva, SERFOR telah menyita hewan liar yang dimiliki secara ilegal oleh publik lebih dari 125 kali tahun ini.

Di Peru, perdagangan ilegal hewan liar dapat dihukum hingga lima tahun penjara.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas