Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangeran Harry Klaim Sudah Prediksi Kerusuhan Capitol, Kirim Pesan ke Bos Twitter Sehari Sebelumnya

Pangeran Harry menyebut dirinya telah memprediksi kerusuhan di Capitol 6 Januari lalu. Ia mengirim pesan ke bos Twitter sehari sebelumnya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Pangeran Harry Klaim Sudah Prediksi Kerusuhan Capitol, Kirim Pesan ke Bos Twitter Sehari Sebelumnya
CBS
Pangeran Harry saat wawancara bersama Oprah Winfrey. Pangeran Harry menyebut dirinya telah memprediksi kerusuhan di Capitol 6 Januari lalu. Ia mengirim pesan ke bos Twitter sehari sebelumnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry mengatakan dia sempat memperingatkan bos Twitter Jack Dorsey tentang platformnya yang memungkinkan terjadinya kerusuhan politik sehari sebelum serangan Capitol yang menewaskan lima orang.

Dilansir The Guardian, Duke of Sussex membuat pernyataan itu di forum teknologi RE:WIRED di AS, Selasa (9/11/2021).

Dia berkata, "Jack dan saya saling mengirim email sebelum 6 Januari ketika saya memperingatkannya bahwa platformnya memungkinkan terjadinya kudeta."

"Email itu dikirim sehari sebelumnya."

"Dan kemudian itu terjadi, dan saya belum mendengar kabar darinya sejak itu."

Harry berbicara melalui obrolan video pada sesi yang membahas apakah media sosial berkontribusi terhadap informasi yang salah dan kebencian online.

Dorsey, yang merupakan kepala eksekutif Twitter, sejauh ini belum berkomentar.

BERITA TERKAIT

Baca juga: Kesehatannya Dikhawatirkan, Ratu Dikabarkan Persiapkan Pangeran Charles & William Ambil Alih Takhta

Baca juga: Pangeran Harry Panik dan Merasa Bersalah Dengar Kabar Ratu Elizabeth Dirawat di Rumah Sakit

Pangeran Harry
Pangeran Harry (Apple TV/Metro UK)

Pada hari kerusuhan 6 Januari, Donald Trump mentweet tuduhan kecurangan suara sebelum digelarnya rapat umum di Washington DC.

Anggota gerakan Proud Boy, sebuah milisi sayap kanan, menyerbu Capitol untuk mengganggu sertifikasi resmi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan Gedung Putih.

Aksi itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk membatalkan hasil pemilu.

Sebuah studi yang dirilis pada bulan Oktober oleh layanan analisis media sosial Bot Sentinel mengidentifikasi 83 akun di Twitter yang dikatakan bertanggung jawab atas 70 persen konten kebencian dan informasi yang salah yang ditujukan untuk Harry dan istrinya, Meghan.

Harry mengatakan, "Mungkin bagian yang paling mengganggu dari studi ini adalah jumlah jurnalis Inggris yang berinteraksi dengan mereka dan memperkuat kebohongan."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas