Cerita Pria yang Tinggal di Danau Terpencil Selama 40 Tahun, Tak Punya Listrik dan Alat Komunikasi
"Semua orang berkata mereka bisa melakukannya, tapi tidak ada yang benar-benar melakukannya."
Editor: Hasanudin Aco
"Mereka juga mengatakan saya tidak akan pernah berjalan lagi, tapi kenyataannya saya bisa berjalan lagi.
"Sejak itu, saya memutuskan saya tidak akan pernah lagi hidup dengan aturan orang lain, selain diri saya sendiri," ungkapnya.
Ken kemudian mulai melakukan perjalanan dan tertarik dengan gagasan hidup di alam liar.
Di Yukon, wilayah Kanada yang berbatasan dengan Alaska, Ken mengira-ngira apa yang akan terjadi bila dia berjalan keluar begitu saja dari jalan utama dan "menuju entah ke mana".
Itulah yang dilakukannya. Ken mengaku dia berjalan sekitar 35.400 kilometer sebelum pulang kembali ke rumah.
Ketika dia pergi dari rumah, kedua orang tuanya meninggal dunia dan Ken tidak mengetahui informasi itu hingga dia pulang kembali.
"Butuh waktu lama sampai saya merasa terpukul," kata dia. "Saya tidak merasakan apa-apa."
Ken kembali ke jalan dan mengarungi Inggris. Dia berada di Rannoch, Dataran Tinggi Skotlandia, ketika tiba-tiba dia teringat apa yang terjadi pada orang tuanya dan mulai menangis.
"Saya menangis sambil berjalan kaki," kenang dia.
"Saya berpikir, di mana gerangan tempat paling terisolasi di Inggris?" lanjut Ken, dalam film dokumenter tersebut.
"Saya terus berjalan dan mengikuti setiap teluk dan setiap bukit yang tidak ada bangunan rumahnya.
"Ratusan dan ratusan mil kehampaan. Lalu saya melihat ke seberang danau dan mendapati hutan ini."
Dia tahu, bahwa dia telah menemukan tempat tinggal.