Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prancis Selidiki Kasus Dugaan Rudapaksa Tentara Wanita di Istana Presiden Emmanuel Macron

Jaksa Prancis tengah menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan kepada seorang tentara wanita di Istana Kepresidenan Prancis.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
zoom-in Prancis Selidiki Kasus Dugaan Rudapaksa Tentara Wanita di Istana Presiden Emmanuel Macron
EMMANUEL MACRON / TWITTER / AFP
Pengambilan gambar ini diambil dari sebuah video yang dipublikasikan di akun twitter Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 7 Januari 2021. Jaksa Prancis tengah menyelidiki dugaan pemerkosaan kepada seorang tentara wanita di Istana Kepresidenan Prancis. 

TRIBUNNEWS.COM - Jaksa Prancis tengah menyelidiki dugaan pemerkosaan kepada seorang tentara wanita di Istana Kepresidenan Prancis.

Dilansir The Guardian, insiden itu dilaporkan terjadi setelah acara pesta perpisahan di Istana Élysée pada Juli lalu. 

Diduga penyerangan dilakukan setelah seorang jenderal dan Presiden Emmanuel Macron meninggalkan acara tersebut.

Laporan ini pertama kali dirilis surat kabar Prancis, Libération.

Menurut laporan, pesta perpisahan itu digelar di Istana Kepresidenan Prancis atau Istana Élysée.

Baca juga: Kondisi Covid-19 Dunia: Prancis Masuk Gelombang 5 hingga Pengiriman Vaksin ke Zona Konflik

Baca juga: Yaelle Hoyaux Akhirnya Pulang ke Prancis Setelah Sampai di Istanbul, Ceritanya Bikin Nyesek Netizen

Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (AFP)

Dilaporkan BBC, acara itu berupa pesta minum untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seorang perwira senior.

Presiden Macron sempat melakukan pidato singkat dan kemudian pergi sekira pukul 10 malam waktu setempat.

Berita Rekomendasi

Namun acara minum-minum tetap berlanjut.

Beberapa undangan lain meninggalkan Istana dan pindah ke kantor staf militer pribadi presiden di Rue de l'Élysee.

Di sanalah terjadi dugaan aksi pemerkosaan.

Lebih lanjut, Libération menulis, dua tentara, si korban dan terduga penyerang, adalah rekan kerja yang ditempatkan di kantor keamanan tinggi di Istana Presiden.

Tentara wanita atau terduga korban melaporkan pemerkosaan yang ia alami  di kantor polisi terdekat dari area Istana Élysée.

Adapun oknum tentara yang dituduh itu sudah diinterogasi oleh jaksa, namun statusnya masih "saksi yang dibantu".

Sumber pengadilan mengatakan, status tersebut menunjukkan bahwa dia masih tunduk pada interogasi lebih lanjut tetapi belum didakwa secara resmi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas