Anjing Peliharaan di China Dipukuli Nakes hingga Mati saat Pemilik Dikarantina, Pelaku Dipecat
Seekor anjing peliharaan di China jadi korban penganiayaan hingga mati saat pemiliknya tengah menjalani karantina Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara

TRIBUNNEWS.COM - Seekor anjing peliharaan di China jadi korban penganiayaan hingga mati saat pemiliknya tengah menjalani karantina Covid-19.
Video insiden yang terjadi di Shangrao, Provinsi Jiangxi itu viral di media sosial China.
Dilansir BBC, rekaman memperlihatkan seorang petugas kesehatan untuk penanggulangan Covid-19 tengah mendisinfeksi apartemen seorang pasien wanita.
Namun petugas itu malah memukuli anjing dengan linggis.
Aksi tersebut terekam jelas di kamera keamanan di dalam apartemen.
Baca juga: Pemerintah Australia Diminta Lebih Tegas Tangani Pelanggaran HAM dalam Industri Panel Surya di China
Baca juga: Kota di China Dekat Myanmar akan Gelar Tes Covid-19 Massal ke Warganya Setiap Bulan, Ini Alasannya

Si wanita pemilik anjing itu lantas mengunggah video tersebut secara online.
Dia mengaku sedang menjalani karantina di hotel yang memang tidak mengizinkan hewan.
Pihak berwenang setempat merilis permohonan maaf atas penganiayaan itu.
Dikatakan, salah satu petugas kesehatan yang saat itu bertugas di apartemen wanita itu sudah dipecat.
Di Shangrao, tempat anjing dan majikannya tinggal, dilabeli sebagai wilayah pusat Covid-19.
Sehingga warga setempat harus menjalani karantina, sementara petugas medis akan mendisinfeksi kediaman mereka.
Namun serangan brutal kepada anjing peliharaan itu telah memicu kemarahan publik.
Video penganiayaan itu telah ditonton sebanyak jutaan kali hingga jadi trending teratas di Weibo pada Minggu (14/11/2021).
"Siapa yang memberi mereka hak untuk masuk ke rumahnya dan membunuh anjingnya?" ujar salah satu warganet.