Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertemu Secara Virtual, Presiden China Xi Jinping Sebut Presiden AS Joe Biden Sebagai Teman Lama

Presiden China Xi Jinping sebut Presiden AS Joe Biden sebagai teman saat mereka mengadakan pertemuan virtual membahas HAM dan stabilitas Indo Pasifik

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Bertemu Secara Virtual, Presiden China Xi Jinping Sebut Presiden AS Joe Biden Sebagai Teman Lama
AFP
Presiden AS Joe Biden bertemu Presiden China Xi Jinping secara virtual dari Gedung Putih, Washington, Senin (15/11/2021) waktu setempat. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan virtual, Senin (15/11/2021) waktu Washington (Selasa pagi WIB).

Biden mengatakan bahwa ia berharap melakukan percakapan jujur tentang hak asasi manusia dan masalah keamanan.

"Mungkin saya harus memulai lebih formal, meskipun Anda dan saya tidak pernah seformal itu satu sama lain," kata Biden kepada Xi, seperti dilansir dari Channel News Asia.

Sementara Xi mengatakan dia sangat senang melihat Biden, yang dia sebut sebagai "teman lama".

Xi mengatakan bahwa kedua belah pihak harus meningkatkan komunikasi dan kerja sama untuk menyelesaikan banyak tantangan yang mereka hadapi.

Baca juga: Demi Redam Ketegangan AS-China, Joe Biden dan Xi Jinping Bakal Adakan Pertemuan Virtual

Baca juga: Resolusi Baru China, Presiden Xi Jinping Naik Status Setara Mao Zedong dan Deng Xiaoping

Dilansir dari Xinhua, Xi menekankan bahwa hubungan kedua negara yang stabil diperlukan bagi perkembangan masing-masing negara dan situasi internasional yang stabil.

Ini termasuk mencari tanggapan efektif dalam mengatasi tantangan dunia, seperti perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

Berita Rekomendasi

Xi berusaha menunjukkan keinginan hubungan China-AS yang lebih positif.

“China dan AS harus saling menghormati, berdampingan dalam perdamaian, dan membuat Kerjasama yang saling menguntungkan,” ujar Xi.

Presiden AS menambahkan bahwa kedua pemimpin harus memastikan hubungan mereka tidak mengarah ke konflik terbuka. 

Baca juga: Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping Setuju Mematuhi Perjanjian Taiwan

Baca juga: Biden Menyindir China: Bikin Kesalahan Besar Tak Nongol di KTT Perubahan Iklim

Biden berjanji untuk menangani bidang-bidang yang menjadi perhatian Washington, termasuk hak asasi manusia dan isu-isu lain di kawasan Indo-Pasifik.

Pembicaraan yang diprakarsai oleh Biden dimaksudkan untuk menetapkan persyaratan untuk kompetisi AS-China di masa depan.

Biden diperkirakan akan menekan Beijing untuk menghormati aturan internasional tentang perdagangan dan masalah keamanan.

Saat-saat awal dialog video kedua pemimpin diamati oleh sekelompok kecil wartawan yang bergabung dengan Biden di ruang konferensi Sayap Barat.

Kedua kepala negara selanjutnya berbicara secara pribadi dalam pertemuan yang diperkirakan akan berlangsung beberapa jam oleh para pejabat AS.

Baca juga: Ditelepon Joe Biden 90 Menit, Xi Jinping Ingatkan Kerugian Jika AS Dan China Berkonflik

Baca juga: Joe Biden Bersumpah AS Akan Bela Taiwan jika Diserang China

Kedua belah pihak berharap pembicaraan akan membuat hubungan tidak terlalu sengit.

Amerika Serikat dan China, dua entitas ekonomi terbesar di dunia, tidak setuju tentang asal mula pandemi Covid-19, aturan perdagangan dan persaingan, perluasan persenjataan nuklir Beijing dan tekanan yang meningkat terhadap Taiwan, di antara masalah-masalah lainnya.

Materi Bahasan

Kedua negara diperkirakan akan membahas isu-isu seperti keamanan siber, perdagangan, dan non-proliferasi nuklir menjadi topik pembahasan.

Tetapi poin terbesar dari pertikaian yang berkembang diperkirakan adalah masalah Taiwan.

Baca juga: China ajarkan ideologi Xi Jinping di sekolah, mengapa pemikirannya sampai jadi kewajiban untuk dipelajari?

Baca juga: Salah Ucap Joe Biden Timbulkan Kekhawatiran di Cina dan Asia

Beijing memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, tetapi Taiwan yang demokratis melihat dirinya sebagai negara berdaulat.

AS semakin vokal tentang komitmennya untuk membela Taiwan.

Biden mengatakan bulan lalu bahwa AS akan membela Taiwan jika China menyerang.

Dilansir dari BBC, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat lalu, Gedung Putih mengatakan "kedua pemimpin akan membahas cara-cara untuk secara bertanggung jawab mengelola persaingan antara Amerika Serikat dan China, serta cara-cara untuk bekerja sama di mana kepentingan kita selaras".

Ini adalah ketiga kalinya kedua pemimpin berbicara sejak pelantikan Biden pada Januari. Pertemuan itu diperkirakan akan berlangsung beberapa jam.

Baca juga: Survei: Orang Norwegia Lebih Takut pada Putin daripada Xi Jinping, Kim Jong Un, dan Biden

Baca juga: Presiden China Xi Jinping Akhirnya Beri Selamat pada Joe Biden sebagai Presiden Terpilih AS

Xi tidak pernah meninggalkan China dalam hampir dua tahun, sejak pecahnya pandemi Covid-19.

Hubungan China-AS sangat penting bagi kedua belah pihak dan dunia yang lebih luas, dengan Beijing berulang kali meminta pemerintahan baru di Washington untuk memperbaiki hubungan yang memburuk di bawah pendahulu Biden, Donald Trump. (Tribunnews.com/CNA/Xinhua/BBC/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas