Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun
BBC

Bagaimana Panama mendapatkan kembali Terusan Panama dari AS dan mengapa Trump ingin merebutnya lagi?

Seperempat abad yang lalu, Panama akhirnya memperoleh kendali atas Terusan Panama dari Amerika Serikat, dalam sebuah proses yang dimulai…

zoom-in Bagaimana Panama mendapatkan kembali Terusan Panama dari AS dan mengapa Trump ingin merebutnya lagi?
BBC Indonesia
Bagaimana Panama mendapatkan kembali Terusan Panama dari AS dan mengapa Trump ingin merebutnya lagi? 

Seperempat abad yang lalu, Panama akhirnya memperoleh kendali atas Terusan Panama dari Amerika Serikat, dalam sebuah proses yang dimulai lebih dari dua dekade sebelumnya.

Mengapa presiden AS terpilih Donald Trump ingin mengambil alihnya kembali?

Pada 31 Desember 1999, bendera Amerika Serikat di Terusan Panama diturunkan.

Sebagai gantinya, bendera Panama berkibar tinggi dan menjadi satu-satunya lambang Terusan Panama untuk pertama kalinya.

Rakyat Panama yang menghadiri upacara pun bersorak gembira.

Berkibarnya bendera Panama itu menandai akhir sebuah masa yang dipenuhi unjuk rasa, ketegangan, dan kematian.

"Sungguh mengesankan melihat reaksi masyarakat Panama," ujar Alberto Aleman Zubieta, mantan pejabat Terusan Panama, kepada BBC.

Berita Rekomendasi

25 tahun kemudian, kedaulatan atas jalur lintas samudera ini kembali menjadi berita utama.

Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial setelah mengomentari biaya yang dikenakan kepada kapal-kapal Amerika Serikat untuk melintasi Terusan Panama.

"Kita ditipu. Kalau ini tidak berubah, kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan sepenuhnya kepada Amerika Serikat," imbuhnya.

"Segera dan tanpa pertanyaan," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Panama José Raúl Mulino melalui media sosial menyatakan: "Setiap meter persegi Terusan akan tetap menjadi milik Panama."

Bagaimana kronologi Terusan Panama dari masa ke masa hingga sampai di titik ini?

Peluang yang muncul di tengah Perang Saudara

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas