Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalanan Bunga Sakura di Fukushima Jepang Apakah Terdampak Ledakan Pembangkit Nuklir?

Lalu bagaimana dengan dampak dari bunga Sakura terhadap ledakan nuklir yang terjadi 10 tahun lalu tepatnya tanggal 11 Maret 2021 di PLTN tersebut?

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Jalanan Bunga Sakura di Fukushima Jepang Apakah Terdampak Ledakan Pembangkit Nuklir?
Foto: Kimimasa Mayama
Sakura dori atau Jalanan Sakura di dalam kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima kemarin (15/11/2021) 

"Saya mengetahui transisi sebelum kecelakaan nuklir dan dari kecelakaan nuklir hingga saat ini, harus memperhatikan bagaimana meninggalkan bunga sakura, yang membuat kita merasakan semangat seperti itu. Sakura adalah simbol kenangan dan tanggung jawab untuk daerah yang terkena dampak," ungkap Yoshikawa.

Taman bermain di lokasi dibuka dan festival bunga sakura diadakan karyawan Tepco dan karyawan perusahaan yang bekerja sama membuka toko dan bertindak sebagai penduduk lokal, yang juga merupakan tempat di mana ayah yang bekerja terkadang berinteraksi dengan anak-anak mereka.

Terlepas dari pro dan kontra dari daerah yang memiliki tenaga nuklir, itu adalah kenangan yang tak tergantikan bagi mereka yang pernah tinggal di daerah itu dan bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi.

"Tempat ini  adalah kecelakaan nuklir yang telah menghancurkan kenangan yang tak tergantikan itu. Sakura adalah simbol kenangan indah dan tanggung jawab penonaktifan penduduk setempat. Ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh karyawan Tepco dan perusahaan yang bekerja sama serta mereka yang pernah bekerja di pembangkit listrik yang sama. Dan keluarga, kerabat, teman, dan kenalan mereka juga menjadi korban kecelakaan nuklir. Sakura telah berjalan bersama dengan kecelakaan itu."

Ada suatu masa ketika orang-orang yang bekerja di garis depan berada dalam bahaya kehidupan sebelum kata dekomisioning mulai digunakan.

"Bunga sakura bukan satu-satunya yang mekar tahun ini. Itu telah mekar di samping pekerjaan penonaktifan setiap tahun sejak 2011. Bahkan bagi mereka yang mulai bekerja setelah kecelakaan nuklir, dia adalah seorang kawan. "

Di lingkungan di mana orang-orang seperti itu bisa datang dan ingin pergi, wajar jika memiliki perasaan khusus untuk bunga sakura yang mekar di samping mereka di tempat di mana semua orang ketakutan. Memotong jumlah bunga Sakura memang pahit, tapi menyisakan bunga sakura yang bisa ditinggalkan sangatlah indah.

Berita Rekomendasi

"Untuk menyimpan jumlah air yang terkontaminasi yang terus meningkat secara stabil,  akan menebang bunga sakura dan memasang tangki air yang terkontaminasi. Ini adalah sesuatu yang harus dilakukan, bukan hanya kepahitan,   di mana Anda bertujuan untuk ketenangan pikiran dan stabilitas sesegera mungkin," tambahnya.

Beberapa waktu lampau Sakura dan Survei Pencemaran Lingkungan / Pencemaran Nuklir pernah dilakukan oleh mantan profesor Universitas Toyo Tomoko Okuda.

"Setahun setelah Gempa Bumi Niigata Chuetsu-oki 2007, banyak bunga abnormal yang diamati di bunga sakura di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Kashiwazaki-Kariwa, dan diduga efek dari kebocoran radiasi. Sulit untuk mengklarifikasi hubungan sebab akibat, tetapi Sakura tidak memberi tahu kita tentang bahaya radioaktivitas tentang efek jangka panjang dari kontaminasi radioaktif dosis rendah pada lingkungan dan tubuh manusia. Mau tidak mau saya berpikir begitu," ungkap Okuda.

Tampaknya tak ada dan belum bisa dibuktikan hubungan sebab akibat radiasi ledakan nuklir dengan perkembangan bunga Sakura. Diskusi nuklir di Jepang menarik di grup pecinta Jepang, kirim email ke:  info@tribun.in

Yang pasti seperti diungkapkan Kimoto, setiap tahun bunga sakura berkembang dengan sangat indah di Sakura Dori dan khususnya karyawan dan rekanan usaha Tepco beserta keluarga masih bis amenikmati indahnya Sakura di tempat tersbeut hingga saat ini. Bahkan memberikan dan meningkatkan semangat hidup serta kebahagiaan bagi masyarakat sekitarnya setelah ber Sakura ria bersama saat musim semi.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas