Jalanan Bunga Sakura di Fukushima Jepang Apakah Terdampak Ledakan Pembangkit Nuklir?
Lalu bagaimana dengan dampak dari bunga Sakura terhadap ledakan nuklir yang terjadi 10 tahun lalu tepatnya tanggal 11 Maret 2021 di PLTN tersebut?
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di dalam kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) kota Tomioka Fukushima ada jalanan yang bernama Sakura Dori sangat cantik penuh bunga Sakura di saat musim semi. Bagaimana keberadaannya saat ini?
"Dulu masyarakat bisa memasuki daerah ini dengan bebas. Tetapi setelah peristiwa teror 911 di New York Amerika Serikat, saat ini untuk memasuki daerah Sakura Dori menjadi sangat ketat dan tak bisa sembarangan masuk," papar Takahiro Kimoto seorang pejabat Tepco khusus kepada Tribunnews.com kemarin (16/11/2021).
Lalu bagaimana dengan dampak dari bunga Sakura terhadap ledakan nuklir yang terjadi 10 tahun lalu tepatnya tanggal 11 Maret 2021 di PLTN tersebut?
"Selama ini yang kami ketahui tidak ada pengaruh, setiap tahun berbunga dengan biasa dan cantik sekali sekitar kami di saat musim Sakura di musim semi," paparnya lagi.
Pemberesan (di nonaktifkan, dekomposing, dilepaskan satu per satu, serta ditutup mati) untuk reaktor 3 dan 4 di PLTN Fukushima praktis telah selesai saat ini. Reaktor-reaktor itulah terutama reaktor No.1 meledak 10 tahun lalu.
Sedangkan pemberesan reaktor 1 selesai 2028 dan 2 kemungkinan baru selesai tahun 2026 mendatang.
Jumlah pekerja di PLTN Fukushima per bulan September 2021 (pekerja perusahaan yang bekerja sama dan karyawan Tepco) 3.420 orang per hari pada hari kerja
Apakah benar Sakura tak terpengaruh oleh ledakan nuklir di PLTN Fukushima?
Menurut Akihiro Yoshikawa mantan karyawan Tepco menuliskan bahwa jumlah pohon Sakura di sana sebelumnya sekitar 1200 polon.
Namun dengan berbagai perubahan yang ada saat ini hanya sekitar 400 pohon saja.
Perlu perluasan wilayah untuk penanganan antisipasi kegiatan setelah ledakan nuklir 11 Maret 2011. Antara lain perlu banyak space untuk tangki air yang snagat banyak saat ini.
Tangki air itu akan diproses di netralisir dan air terkandung radioaktif setelah aman, akan dibuang ke laut akan dilakukan sekitar musim semi 2023.
Sakura Dori tetap memberikan semangat dan kecerahan yang tinggi bagi para pekerja di sana seperti disampaikan Yoshikawa.
"Saya mengetahui transisi sebelum kecelakaan nuklir dan dari kecelakaan nuklir hingga saat ini, harus memperhatikan bagaimana meninggalkan bunga sakura, yang membuat kita merasakan semangat seperti itu. Sakura adalah simbol kenangan dan tanggung jawab untuk daerah yang terkena dampak," ungkap Yoshikawa.
Taman bermain di lokasi dibuka dan festival bunga sakura diadakan karyawan Tepco dan karyawan perusahaan yang bekerja sama membuka toko dan bertindak sebagai penduduk lokal, yang juga merupakan tempat di mana ayah yang bekerja terkadang berinteraksi dengan anak-anak mereka.
Terlepas dari pro dan kontra dari daerah yang memiliki tenaga nuklir, itu adalah kenangan yang tak tergantikan bagi mereka yang pernah tinggal di daerah itu dan bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi.
"Tempat ini adalah kecelakaan nuklir yang telah menghancurkan kenangan yang tak tergantikan itu. Sakura adalah simbol kenangan indah dan tanggung jawab penonaktifan penduduk setempat. Ini adalah sesuatu yang dimiliki oleh karyawan Tepco dan perusahaan yang bekerja sama serta mereka yang pernah bekerja di pembangkit listrik yang sama. Dan keluarga, kerabat, teman, dan kenalan mereka juga menjadi korban kecelakaan nuklir. Sakura telah berjalan bersama dengan kecelakaan itu."
Ada suatu masa ketika orang-orang yang bekerja di garis depan berada dalam bahaya kehidupan sebelum kata dekomisioning mulai digunakan.
"Bunga sakura bukan satu-satunya yang mekar tahun ini. Itu telah mekar di samping pekerjaan penonaktifan setiap tahun sejak 2011. Bahkan bagi mereka yang mulai bekerja setelah kecelakaan nuklir, dia adalah seorang kawan. "
Di lingkungan di mana orang-orang seperti itu bisa datang dan ingin pergi, wajar jika memiliki perasaan khusus untuk bunga sakura yang mekar di samping mereka di tempat di mana semua orang ketakutan. Memotong jumlah bunga Sakura memang pahit, tapi menyisakan bunga sakura yang bisa ditinggalkan sangatlah indah.
"Untuk menyimpan jumlah air yang terkontaminasi yang terus meningkat secara stabil, akan menebang bunga sakura dan memasang tangki air yang terkontaminasi. Ini adalah sesuatu yang harus dilakukan, bukan hanya kepahitan, di mana Anda bertujuan untuk ketenangan pikiran dan stabilitas sesegera mungkin," tambahnya.
Beberapa waktu lampau Sakura dan Survei Pencemaran Lingkungan / Pencemaran Nuklir pernah dilakukan oleh mantan profesor Universitas Toyo Tomoko Okuda.
"Setahun setelah Gempa Bumi Niigata Chuetsu-oki 2007, banyak bunga abnormal yang diamati di bunga sakura di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Kashiwazaki-Kariwa, dan diduga efek dari kebocoran radiasi. Sulit untuk mengklarifikasi hubungan sebab akibat, tetapi Sakura tidak memberi tahu kita tentang bahaya radioaktivitas tentang efek jangka panjang dari kontaminasi radioaktif dosis rendah pada lingkungan dan tubuh manusia. Mau tidak mau saya berpikir begitu," ungkap Okuda.
Tampaknya tak ada dan belum bisa dibuktikan hubungan sebab akibat radiasi ledakan nuklir dengan perkembangan bunga Sakura. Diskusi nuklir di Jepang menarik di grup pecinta Jepang, kirim email ke: info@tribun.in
Yang pasti seperti diungkapkan Kimoto, setiap tahun bunga sakura berkembang dengan sangat indah di Sakura Dori dan khususnya karyawan dan rekanan usaha Tepco beserta keluarga masih bis amenikmati indahnya Sakura di tempat tersbeut hingga saat ini. Bahkan memberikan dan meningkatkan semangat hidup serta kebahagiaan bagi masyarakat sekitarnya setelah ber Sakura ria bersama saat musim semi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.