Petenis Peng Shuai akan Muncul Kembali setelah Dikabarkan Hilang karena Pengakuannya soal Pelecehan
Pemain tenis China, Peng Shuai akan muncul kembali setelah dikabarkan hilang karena pengakuannya soal pelecehan yang menyangkut mantan wakil PM Zhang.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

"Penting untuk memiliki bukti keberadaan dan kondisinya dan kami akan mendesak agar ada penyelidikan dengan transparansi penuh atas tuduhan serangan seksualnya," kata Liz Throssell, juru bicara kantor kepala hak asasi PBB Michelle Bachelet.
Liz Throssell menambahkan, sementara ini informasi yang didapatkan pihaknya mengatakan Peng Shuai belum mengklarifikasi pengakuannya secara terbuka.
Untuk itu, penting bagi PBB mengetahui keberadaan dan kondisi Peng Shuai.
"Menurut informasi yang tersedia, Peng, mantan nomor satu dunia ganda, belum terdengar secara terbuka sejak dia menuduh di media sosial bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual," kata Liz Throssell sebagaimana dilansir Channel News Asia.
"Kami akan menekankan bahwa penting untuk mengetahui di mana dia berada dan keadaannya, mengetahui tentang kesejahteraannya," sambungnya.
Di samping itu, penyelidikan atas tuduhan Peng Shuai terhadap Zhang Gaoli sangat penting dilakukan.
"Kami pikir akan penting bahwa ada penyelidikan atas tuduhannya," kata Liz Throssell.

Lebih jauh, Liz Throssell mengatakan seringkali sangat sulit bagi korban kekerasan seksual untuk menyampaikan tuduhan mereka.
Menurutnya, pelecehan seksual ditemukan di setiap masyarakat, tetapi melaporkan kejadian itu menjadi sebuah tantangan bagi para korban.
"Serangan seksual ditemukan di setiap masyarakat."
"Seringkali menjadi tantangan bagi mereka untuk maju dan membuat tuduhan ini ke publik," katanya.
Sehubungan dengan kasus yang menimpa Peng Shuai, Liz Throssell menegaskan perlunya penyelidikan yang transparan.
Selain itu, sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi para korban.
"Sehubungan dengan kasus Peng Shuai, kami menyerukan penyelidikan dengan transparansi penuh atas tuduhan penyerangan seksualnya," kata Liz Throssell
"Itu seharusnya menjadi kasus dalam semua tuduhan penyerangan seksual. Sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi para korban, orang-orang yang telah menderita trauma yang mengerikan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)