Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Jepang Ada 2.600 Perlintasan Kereta Api Berbahaya

Perlintasan kereta api tipe 4 tidak memenuhi standar keselamatan perkeretaapian di Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Di Jepang Ada 2.600 Perlintasan Kereta Api Berbahaya
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Ilustrasi seorang wanita di Jepang melintas di pintu perlintasan kereta api. Wanita itu tetap diam di dalam lintasan pintu kereta api karena terlalu fokus dengan ponselnya. Tak lama kereta api lewat dan menabraknya hingga wanita itu meninggal. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Biro Evaluasi Administrasi Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang telah memutuskan untuk membuat rekomendasi kepada Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata, mengenai langkah-langkah untuk mengurangi perlintasan kereta api tipe 4 tanpa penghalang.

"Kami mendesak operator kereta api untuk mengatasi kesulitan keuangan yang menjadi masalah dan membangun konsensus dengan daerah yang ingin bertahan," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (20/11/2021).

Ada 2.600 perlintasan kereta api yang tersisa di seluruh negeri, dan pemerintah Jepang berharap untuk menghilangkan perlintasan kereta api yang berbahaya dengan memperkuat dukungan bagi bisnis.

Perlintasan kereta api tipe 4 tidak memenuhi standar keselamatan perkeretaapian saat ini, dan pemerintah nasional dan bisnis menghapusnya atau meningkatkan menjadi perlintasan kereta api tipe 1 (dengan penghalang dan alarm).

Hingga akhir tahun 2019 secara nasional, terdapat 2.603 lokasi perlintasan kereta api yang berbahaya.

Meskipun sekitar 8 persen dari semua perlintasan kereta api, jumlah kecelakaan terjadi di tahun fiskal 2019, terhitung 13,7 persen (29) dari semua kecelakaan perlintasan kereta api (211).

BERITA REKOMENDASI

Dalam 10 tahun hingga tahun yang sama, 74 orang meninggal.

Baca juga: Persentase Kenaikan Gaji Karyawan di Jepang Lebih Rendah Dibanding Tahun Lalu

Menurut survei yang dilakukan oleh Biro Evaluasi Administrasi pada 2020-21, jumlah perlintasan kereta api Tipe 4 (60.000 sekitar 60 tahun yang lalu), menurun menjadi sekitar 3.200 pada 2010, tetapi 50 dalam 10 tahun terakhir berkurang (ditutup).

Menurut survei terhadap 20 operator seperti JR dan perkeretaapian lokal, 80 persen dari total sekitar 600 lokasi yang dihapus atau diketik dalam 20 tahun hingga tahun fiskal 2019 adalah JR, dan jumlahnya tidak berkurang seperti yang diharapkan untuk perkeretaapian lokal.

Ketika ditanya mengapa banyak perkeretaapian lokal menyebutkan kesulitan keuangan, hal itu juga mencolok, membuat perbaikan tak dapat dilakukan di samping juga karena pertimbangan bagi warga yang mencari kelangsungan hidup.

Jika perlintasan ditutup jalur perjalanan warga jadi semakin jauh dan menyusahkan warga.


Berdasarkan Undang-Undang Promosi Peningkatan Perlintasan Kereta Api, pemerintah pusat dan daerah mensubsidi hingga lima per enam dari biaya pemasangan penghalang dan alarm hanya pada perlintasan kereta api yang memotong jalan yang ditetapkan oleh Undang-Undang Jalan seperti jalan nasional dan jalan kota.

Ada sekitar 1.400 perlintasan kereta api tipe 4 yang tidak berlaku, seperti di jalan pertanian dan jalan hutan, yang berarti lebih dari 50 persen dari total.

Baca juga: Perusahaan Pemasok Bensin Bakal Dapat Subsidi dari Pemerintah Jepang

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas