Suriah Puji Jenderal Iran yang Bantu Pimpin Perang Lawan Teroris
Qaffari, sesudah Jenderal Qassem Soleimani, adalah tokoh populer dan memiliki peran penting dalam membangun hubungan kuat Teheran dan Damaskus.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Berbagai kelompok Suriah dari semua strata sosial telah mengadakan acara perpisahan hangat untuk Jenderal Javad Qaffari, perwira Iran pemimpin bantuan teknis Iran ke Suriah.
Qaffari, sesudah Jenderal Qassem Soleimani, adalah tokoh populer dan memiliki peran penting dalam membangun hubungan kuat Teheran dan Damaskus.
Ahli politik terkemuka Masoud Asadollahi, mengatakan upaya anti-teror jenderal Iran itu telah dipuji di sejumlah kegiatan elite Suriah.
Menteri Pertahanan Suriah Jenderal Ali Abdullah Ayyoub memujinya di hadapan para perwira senior Angkatan Darat Suriah, serta Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) dan kelompok perlawanan Hizbullah Lebanon.
Asadollahi menunjukkan media asing telah menerbitkan analisis palsu yang berusaha menggambarkan penghentian misi Jenderal Qaffari sebagai keputusan Presiden Suriah Bashar Assad atas desakan Menlu Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.
Kunjungan diplomat Emirat itu telah dirancang sebelumnya dan perjalanannya ke Damaskus tidak ada hubungannya dengan jenderal Iran, yang telah diganti sebulan sebelumnya.
Penegasan disampaikan Sekretaris Jenderal Hizbullah Seyed Hassan Nasrallah, yang telah menggambarkan perjalanan tersebut. sebagai pengumuman resmi kekalahan plot yang ditetaskan kelompok takfiri melawan Suriah.
Komandan Ketiga Iran di Konflik Suriah
Jenderal Qaffari adalah komandan ketiga pasukan Iran di Suriah, setelah Mayor Jenderal Hossein Hamedani, yang jadi martir dalam serangan teroris ISIL di kota Aleppo, Suriah Utara pada 7 Oktober 2015. Komandan kedua Brigadir Jenderal Mohammad Jafar Asadi.
Dia melanjutkan dengan mengatakan Jenderal Qaffari memulai misi anti-terornya pada awal krisis Suriah dan memainkan peran utama dalam pembebasan distrik barat di daerah Ghouta di Damaskus.
Dia kemudian diangkat sebagai komandan brigade Aleppo dan mengambil alih sebagai komandan kepala penasihat militer Iran di Suriah pada awal Februari 2016.
Kala itu pasukan pemerintah Suriah berhasil membebaskan kota Nubl dan al-Zahraa di Provinsi Aleppo dengan bantuan Penasihat Iran.
Asadollahi mencatat misi Jenderal Qaffari berakhir bulan lalu setelah memegang jabatan itu selama enam tahun. Dia mengatakan seorang penasihat baru telah menggantikannya.
Pakar tersebut menyoroti jenderal Iran akan dibebaskan dari tugasnya pada akhir Maret 2020 tetapi langkah itu ditunda setelah pembunuhan Jenderal anti-teror Iran Qassem Soleimani.