Perahu Pengungsi dan Migran Prancis Tenggelam di Selat Inggris, Puluhan Orang Mengambang
Sedikitnya 31 pengungsi dan migran tewas sewaktu perahu mereka tenggelam di Selat Inggris dalam perjalanan dari Prancis ke Inggris
Editor: hasanah samhudi
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya tidak akan membiarkan Selat menjadi kuburan.
Baca juga: Dari Irak ke Belarus: Bagaimana Para Pengungsi Bisa Sampai ke Eropa?
Baca juga: Migran dan Pengungsi Rentan Terpapar Covid-19, WHO Terbitkan Panduan Vaksinasi Khusus
Sementara Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan tenggelamnya kapal ini sebagai tragedi.
"Pikiran saya dengan banyak orang hilang dan terluka, korban penyelundup kriminal yang mengeksploitasi kesusahan dan kesengsaraan mereka," tulisnya dalam sebuah tweet.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan terkejut dan sangat sedih atas korban yang tewas.
“Pikiran dan simpati saya untuk para korban dan keluarga mereka dan itu adalah hal yang mengerikan yang mereka derita. Tapi bencana ini menggarisbawahi betapa berbahayanya menyeberangi Selat dengan cara ini,” katanya.
Ia menegaskan, pemerintahnya akan menghancurkan pihak-pihak pedagang manusia dan gangster.
Baca juga: Obama, Bush, Dan Clinton Bersatu Membantu Pengungsi Afghanistan di Amerika Serikat
“Kami harus bekerja dengan teman-teman Prancis kami, dengan mitra Eropa kami di seluruh Channel. Saya katakan kepada mitra kami sekarang adalah waktu bagi kita semua untuk melangkah, bekerja sama, melakukan segala yang kami bisa untuk menghancurkan geng-geng ini yang benar-benar lolos dari pembunuhan,” katanya.
Kantor Perdana Menteri Inggris mengatakan Johnson melakukan pembicaraan telepon darurat dan bertekad menghentikan penyeberangan mematikan ini.
“Mereka sepakat tentang urgensi meningkatkan upaya bersama untuk mencegah penyeberangan mematikan ini dan melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan geng-geng yang bertanggung jawab membahayakan nyawa orang," katanya dalam sebuah pernyataan.
Penyeberangan Meningkat
Insiden itu terjadi ketika ketegangan meningkat antara London dan Paris atas rekor jumlah orang yang melintasi Selat.
Baca juga: Afghanistan: Lari dari Taliban, pengungsi tidur di jalanan ibu kota Kabul
Jumlah orang yang menyeberangi Selat dengan sampan kecil meningkat tajam tahun ini meski risikonya tinggi.
Inggris telah mendesak Prancis untuk mengambil tindakan lebih tegas terhadap mereka yang mencoba melakukan perjalanan tersebut.
Menurut pihak berwenang Prancis, 31.500 orang berusaha pergi ke Inggris sejak awal tahun dan 7.800 orang telah diselamatkan di laut, angka yang dua kali lipat sejak Agustus.
Menurut pejabat Inggris, lebih dari 25.000 orang telah tiba sepanjang tahun ini, sudah tiga kali lipat dari angka yang tercatat pada tahun 2020. (Tribunnews.com/Aljazeera/CNA/Hasanah Samhudi)