Waspada Varian Baru B.1.1.529 atau Omicron, WHO Imbau Negara Tidak Panik dan Terapkan Prokes Ketat
Varian baru Covid-19 B.1.1.529 atau Omicron terdeteksi di Afrika Selatan, WHO imbau Negara tidak panik dan terapkan prokes terutama saat perjalanan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Sedangkan dua varian lain pada level yang lebih rendah terdeteksi di Peru pada Desember 2020 dengan naman varian Lambda dan varian Mu yang diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021.
Virus Covid-19 mengalami perubahan genetik yang diperkirakan atau diketahui dapat mempengaruhi karakteristik virus, seperti penularan, keparahan penyakit atau kemampuan untuk menghindari vaksin dan obat-obatan.
Selain itu, perkembangan varian Covid-19 menyebabkan transmisi komunitas yang signifikan atau beberapa kluster Covid-19 di banyak negara.
Peningkatan kluster merupakan risiko yang muncul bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Baca juga: Cegah Varian Baru Covid-19, Wakil Ketua DPR Desak Pemerintah Tutup Perjalanan dari Afrika Selatan
Tingkat Penularan Masih Dikaji
Para peneliti WHO masih melakukan penelitian mendalam terkait varian Covid B.1.1.259.
Varian ini memiliki lebih dari 30 mutasi protein lonjakan yang digunakan virus untuk masuk ke sel manusia.
Lonjakannya sekitar dua kali lipat dari jumlah varian Delta dan membuatnya sangat berbeda dari virus corona asli yang dilawan menggunakan vaksin Covid saat ini.
Ilmuwan Afrika Selatan mengatakan beberapa mutasi berkaitan dengan resistensi terhadap antibodi penetralisir dan peningkatan penularan, namun belum dapat dipahami dengan baik, sehingga signifikansi penuhnya belum jelas.
Kepala Penasihat Medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris Susan Hopkins mengatakan kepada radio BBC, beberapa mutasi belum pernah terlihat sebelumnya.
Mereka belum mengetahui bagaimana virus-virus akan berinteraksi dengan virus lain dan menjadikannya varian paling kompleks yang ada hingga saat ini.
Jadi, diperlukan lebih banyak uji coba untuk memastikan apakah varian baru B.1.1.529 lebih menular, menular atau dapat menghindari vaksin.
Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria van Kerkhove, menyatakan penelitian ini mungkin akan memakan waktu beberapa minggu.
Sementara itu, vaksinasi masih menjadi hal penting yang harus dipertahankan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Varian Covid-19